Network
JURNALACEH.COM - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Ikatan Mahasiswa Pascasarjana (Impas) Aceh-Jakarta menggelar aksi penolakan pelantikan Achmad Marzuki sebagai Pj Gubernur Aceh. Aksi digelar di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Selasa, 5 Juli 2022 siang WIB.
Dalam aksi tersebut mereka menenteng spanduk merah berisi 4 poin. Pertama, kembalikan marwah dan kedaulatan Aceh sebagai daerah istimewa.
Kedua, meminta kepada Presiden untuk menetapkan putra asal Aceh sebagai Pj Gubernur. Ketiga, diduga penempatan Mayjen Achmad Marzuki merupakan kepentingan segelintir elit nasional. Keempat, menolak militer aktif untuk mengisi jabatan sipil di Aceh.
Baca Juga: Mahalnya Tagihan PERUMDAM Tirta Abdya, Begini Respon Direkturnya
Ketua IMPAS, Nazarullah mengatakan selaku bagian dari masyarakat Aceh, keberatan dengan keputusan penunjukan Achmad Marzuki sebagai Pj Gubernur Aceh.
"Mengingat Aceh masih memiliki banyak SDM Putra-putri asal tanah kelahiran Aceh yang memiliki kelayakan dan kecukupan syarat, serta pengalaman untuk ditunjuk menjadi sebagai Pj Gubernur, yang semestinya diutamakan terlebih dahulu oleh Pemerintah Pusat," kata Nazarullah, Selasa, 5 Juli 2022.
Untuk diketahui, Achmad Marzuki dijadwalkan akan dilantik sebagai Pj Gubernur Aceh di Gedung DPRA, pada Rabu, 6 Juli 2022. Achmad pernah menjabat sebagai Panglima Kodam Iskandar Muda. Sebelum ditunjuk sebagai Pj Gubernur, ia dilantik terlebih dahulu sebagai Staf Ahli Mendagri.
Baca Juga: Calon Pj Gubernur yang Diajukan Mualem Hingga Wali Nanggroe Mental
Berikut ini pers rilis lengkap yang dikirimkan ke redaksi;
Merujuk dari pernyataan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyatakan ke depan pihaknya tidak akan lagi menunjuk Penjabat kepalda daerah (Pj) dari kalangan TNI-Polri aktif.
