Kisah Rahmat Aulia, Bocah Asal Pidie Jaya yang Viral, Tempuh 115 KM dengan Becak Tua Demi Antar Ayah Berobat

- 29 Januari 2023, 22:07 WIB
Rahmat Aulia, bocah asal Aceh bersama becak motor tuanya saat mengantar sang ayah ke rumah sakit yang berjarak hingga 115 Km dari rumahnya
Rahmat Aulia, bocah asal Aceh bersama becak motor tuanya saat mengantar sang ayah ke rumah sakit yang berjarak hingga 115 Km dari rumahnya /Azmi Murtala/Facebook

JURNALACEH.COM – Kisah Rahmat Aulia, bocah asal Aceh yang merawat ayahnya yang sakit, viral di media sosial usai dibagikan oleh Azmi Murtala lewat akun Facebooknya.

Bocah kelas 6 SD yang berdomisili di Ulim, Pidie Jaya ini rela menempuh jarak ratusan kilometer dengan becak tuanya demi membawa sang ayah yang sedang sakit menuju salah satu rumah sakit di Aceh Utara.

Tak tanggung-tanggung, jarak yang harus ditempuh Rahmat Aulia ialah 115 km dengan memakan waktu 8 jam lebih.

Baca Juga: Kabupaten Pidie Jaya Dilanda Banjir, Delapan Kecamatan dan 17.628 Orang Terdampak

Ia berangkat dari Kabupaten Pidie Jaya menuju Rumah Sakit Cut Meutia, Aceh Utara, dengan becak tua dan membawa ayahnya yang tergeletak diatas papan beralaskan kasur tipis.

Mengutip Antara, ayah Rahmat Aulia, Rusli Yusuf, mengidap penyakit lever dan diabetes sehingga harus segera dirujuk ke rumah sakit.

Cairan di dalam perutnya yang membengkak harus disedot. Namun alat medis yang tersedia hanya ada di RS Zainal Abidin Banda Aceh dan RS Cut Meutia Aceh Aceh Utara.

Baca Juga: 5 Kuliner Malam di Tasikmalaya yang Endul, Bukanya 24 Jam Loh!

“Cairan di Perut ayah harus disedot 10 hari sekali. Jika tidak ayah akan merasa kesakitan dan kondisi kesehatan ayah akan semakin parah," kata Rahmat Sabtu, 28 Januari 2023.

"Kesehatan ayah sudah menjadi tanggung jawab saya, karena ibu sudah meninggal dunia,” sambungnya.

Baca Juga: Indonesia Berhasil Amankan 2 Emas di Indonesia Master 2023 


Rahmat mengaku terpaksa membawa ayahnya menggunakan becak, bukan menggunakan ambulan atau angkutan umum, lantaran keterbatasan ekonomi.

“Untuk biaya pergi berobat hanya ada Rp 70.000 di kantong dari hasil tarek pukat dan bantuan warga sekitar. Kalau naik ambulan maupun angkutan umum, biayanya besar. Kami tidak punya uang,” ucap Rahmat.

Diketahui, Rahmat bekerja sebagai penarik jaring ikan atau “tarek pukat” demi bisa mengobati ayahnya. Uang hasil bekerja tersebut juga ia gunakan untuk keperluan sekolah kakaknya.

Baca Juga: Cara Daftar SKCK Online di Banda Aceh, Simak Apa Saja Persyaratannya

Rahmat mengakui, ia dan kakaknya telah merawat sang ayah selama bertahun-tahun. Kemudian dengan mata berkaca-kaca ia juga mengucapkan terima kasih kepada supir ambulan dan Yanto, orang yang telah menemukannya saat melintas di kawasan Blang Mee, Bireuen, yang juga telah memberikan uang Rp 1 juta untuk kebutuhan rumah sakit.***

Editor: Ade Alkausar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Pemilu di Daerah

x