MPR Kunjungi Parlemen Spanyol untuk Membahas Upaya Kemerdekaan Palestina

- 24 Mei 2024, 12:00 WIB
MPR RI kunjungi Parlemen Spanyol pada Rabu, 22 Mei 2024.
MPR RI kunjungi Parlemen Spanyol pada Rabu, 22 Mei 2024. /ANTARA/HO-MPR

JURNALACEH.COM - Delegasi Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI mengunjungi parlemen Spanyol pada Rabu, 22 Mei, guna memperkuat kerja sama bilateral antara Indonesia dan Spanyol serta membahas upaya menuju kemerdekaan Palestina.

Wakil Ketua MPR RI, Hidayat Nur Wahid, yang memimpin delegasi, menyatakan bahwa kedua pihak sepakat untuk terus mengedepankan ketertiban dan perdamaian dunia dengan nilai-nilai kebebasan, keadilan, dan hak asasi manusia.

"Secara khusus, kedua parlemen membicarakan upaya mewujudkan kedamaian bagi rakyat Palestina melalui gencatan senjata segera dan dukungan kolektif negara-negara di dunia dalam mewujudkan kemerdekaan rakyat Palestina," kata Wahid dalam keterangan resmi yang diterima di Jakarta, Kamis, seperti dilansir Antaranews.com.

Anggota MPR RI, Jazuli Juwaini, menyatakan bahwa kedua parlemen memiliki pandangan yang sama bahwa kemerdekaan Palestina dan diakhirinya penjajahan Israel atas Palestina adalah solusi terbaik bagi konflik Timur Tengah dan perdamaian dunia.

"Kedua parlemen juga sepakat agar gencatan senjata segera dilakukan untuk menyelamatkan warga sipil," ujar Jazuli.

Legislator dari daerah pemilihan Banten II tersebut memuji dukungan kuat pemerintah dan parlemen Spanyol terhadap kemerdekaan Palestina. Pengakuan ini bahkan diumumkan secara resmi oleh Perdana Menteri Spanyol di Gedung Parlemen saat kunjungan delegasi Indonesia.

"Alhamdulillah, delegasi MPR RI turut menjadi saksi pengakuan resmi Pemerintah Spanyol atas kemerdekaan Palestina. Kami menyampaikan apresiasi secara langsung melalui Parlemen Spanyol dan berkomitmen untuk saling menguatkan serta menggalang diplomasi global untuk pengakuan kemerdekaan tersebut," katanya.

Jazuli juga yakin bahwa semakin banyak negara akan mendukung kemerdekaan Palestina atas dasar kemanusiaan, keadilan, dan hak asasi manusia.

Menurutnya, tindakan Israel sama sekali tidak berlandaskan alasan kemanusiaan, terlebih lagi saat ini Israel berada dalam situasi kekurangan dukungan internasional.

Halaman:

Editor: Cut Ricky Firsta Rijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah