Ebrahim Raisi dikenal sebagai kepala kehakiman yang tegas sebelum menjadi presiden pada 2021. Kepresidenannya ditandai oleh pendekatan keras terhadap isu-isu dalam negeri dan kebijakan luar negeri yang menantang, terutama terhadap negara-negara Barat.
Tantangan ke Depan
Meninggalnya Raisi membuka jalan bagi diadakannya pemilihan presiden baru, yang akan menjadi indikator penting mengenai bagaimana Iran akan bergerak maju dalam situasi politik yang kompleks ini. Pemilu sebelumnya pada 2021 penuh dengan kontroversi, dan dunia internasional akan mengawasi ketat proses pemilihan berikutnya.
Kematian Presiden Ebrahim Raisi merupakan peristiwa besar bagi Iran, namun tidak diharapkan mengubah dinamika politik negara tersebut secara signifikan. Fokus kini beralih kepada proses pemilihan presiden baru dan bagaimana Iran akan melanjutkan kebijakannya di bawah pengawasan ketat dunia internasional.
Negara Iran: Sejarah, Politik, dan Budaya
Iran, sebelumnya dikenal sebagai Persia, memiliki sejarah yang kaya dan panjang yang dimulai sejak zaman kuno dengan kerajaan-kerajaan besar seperti Kekaisaran Achaemenid, Parthia, dan Sassania. Iran adalah pusat peradaban penting di Timur Tengah dengan kontribusi besar dalam bidang seni, ilmu pengetahuan, dan sastra.
Sistem Politik
Iran adalah sebuah republik Islam dengan sistem pemerintahan yang kompleks. Pemimpin Tertinggi, saat ini Ayatollah Ali Khamenei, adalah otoritas tertinggi yang memiliki kendali atas lembaga-lembaga utama negara termasuk militer dan yudikatif.
Presiden yang dipilih setiap empat tahun, bertanggung jawab atas pengelolaan sehari-hari pemerintahan dan kebijakan luar negeri, meskipun kekuasaan mereka relatif terbatas dibandingkan dengan Pemimpin Tertinggi.