WHO Sebut 66 Anak Meninggal Gara-gara Sirup Obat Batuk, BPOM: Tetap Tenang dan Waspada

- 13 Oktober 2022, 12:08 WIB
Ilustrasi obat sirup batuk
Ilustrasi obat sirup batuk /azerbaijan_stockers/freepik

JURNALACEH.COM - BPOM gerak cepat menanggapi berita meninggalnya 66 anak gara-gara sirup obat. Mereka meminta masyarakat untuk tetap tenang tapi tetap waspada.

Peristiwa memilukan itu terjadi di Gambia, Afrika, Barat. Temuan Badan Kesehatan Dunia (WHO), tanggal 5 Oktober 2022 lalu, kematian puluhan anak itu gara-gara sirup obat anak yang terkontaminasi dietilen glikol dan etilen glikol.

Berdasarkan penelusuran BPOM, sirup obat untuk anak yang disebutkan dalam informasi dari WHO, terdiri dari Promethazine Oral Solution, Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, dan Magrip N Cold Syrup.

Baca Juga: Bungo Lado, Acara Unik Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW di Padang Pariaman

"Keempat produk tersebut diproduksi oleh Maiden Pharmaceuticals Limited, India," bunyi keterangan BPOM di laman resminya, Rabu 12 Oktober 2022.

BPOM mengklaim pihaknya telah melakukan pengawasan secara komprehensif pre- dan post-market terhadap produk obat yang beredar di Indonesia.

Berdasarkan penelusuran BPOM, sejauh ini keempat produk tersebut tidak terdaftar di Indonesia dan hingga saat ini produk dari produsen Maiden Pharmaceutical Ltd, India tidak ada yang terdaftar di BPOM.

Baca Juga: 8 Desain Spanduk Maulid Nabi Muhammad SAW, Keren, Simpel, Ciamik dan Elegan

Kendati demikian, BPOM berjanji akan terus memantau perkembangan kasus Substandard (contaminated) paediatric medicines mengenai produk sirup obat untuk anak terkontaminasi atau substandard yang teridentifikasi di Gambia, Afrika ini.

Pihaknya juga melakukan update informasi terkait penggunaan produk sirup obat untuk anak melalui komunikasi dengan World Health Organization (WHO) dan Badan Otoritas Obat negara lain.

Halaman:

Editor: Ade Alkausar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x