Hah! Rp 500 Triliun untuk Orang Miskin Habis ke Hotel dan Studi Banding? Begini Kata Menteri Anas

- 30 Januari 2023, 12:47 WIB
MenpanRB Azwar Anas
MenpanRB Azwar Anas /youtube.com/Kementerian PANRB

JURNALACEH.COM - Cara pemerintah dalam mengentaskan kemiskinan kembali bikin geleng-geleng kepala. Untuk rapat di hotel dan studi banding saja, kabarnya menghabiskan duit negara sampai Rp 500 triliun. Mahal di ongkos pak...

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) Abdullah Azwar Anas angkat bicara soal ini.

Ia menegaskan bahwa sebagian program kemiskinan yang tersebar di sejumlah instansi termasuk pemerintah belum berdampak optimal. Karena duit yang dialokasikan malah banyak dipakai untuk rapat di hotel dan studi bandung.

Baca Juga: 3 Tempat Wisata Terpopuler dan Terfavorit di Kediri 2023

"Misal ada studi banding soal kemiskinan, ada diseminasi program kemiskinan berulang kali di hotel," kata Anas dalam keterangannya, Minggu 29 Januari 2023.

Meskipun, tidak semua duit untuk orang miskin yang mencapai Rp 500 triliun itu habis untuk hotel dan studi banding. "Faktualnya itu ada, tapi bukan kurang lebih Rp500 triliun habis untuk studi banding dan rapat,” sambungnya.

Heboh duit Rp 500 triliun habis untuk rapat di hotel dan studi banding ini bermula ketika Anas bicara soal sosialisasi kebijakan baru mengenai jabatan fungsional secara hybrid di hadapan kementerian/lembaga dan pemda beberapa hari lalu. Saat itu, ia menjelaskan logical frameworkreformasi birokrasi tematik pengentasan kemiskinan.

Baca Juga: Sempat Viral Karena Prosotan Pelanginya, Ini 4 Destinasi Wisata Bawen yang Wajib Kamu Kunjungi

Anas memaparkan bahwa logical framework pemda soal pengentasan kemiskinan harus fokus. Bila golnya pengentasan kemiskinan, maka programnya misalnya adalah peningkatan daya beli warga hingga meningkatkan akses murah terkait pendidikan untuk mengurangi beban pengeluaran keluarga menengah ke bawah.

“Jadi, bukan semua anggaran untuk studi banding atau rapat, tapi sebagian ada sehingga belum sepenuhnya selaras dengan tujuan. Ada pula yang ingin mengurangi stunting, tapi kegiatannya sosialisasi gizi, di sisi lain pembelian makanan untuk bayi malah tidak dialokasikan,“ ucap Anas.

Halaman:

Editor: Ade Alkausar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x