Network
"Ya ayyuhallazi na amanu kutiba 'alaikumussiyam kama kutiba 'alallazi na mingkablikum la'allakum tattakun"
Jamaah sidang kultum yang di rahmati Allah.
Pada ayat yang berbunyi tadi, Allah memanggil orang-orang yang beriman, disini dijelaskan beriman. Bukan orang islam, atau bukan orang muslim. Namun orang yang beriman yang bertaqwa kepada Allah, menjadi pertanyaan mengapa disebutkan orang yang beriman? Padahal berpuasa itu wajib bagi orang yang muslim.
Disebut kan kata beriman itu ialah karena Allah mencintai orang-orang yang beriman, dan sesungguhnya orang yang beriman tersebut ialah orang islam sejati.
Dilanjukan dalam ayat tersebut, di wajibkan atas kamu berpuasa. Nah setelah beriman, kamu wajib berpuasa. Sebagaimana telah banyak ditafsirkan dalam kitab-kitab para ulama tentang berpusa, secara singkatnya puasa ialah menahan lapar dahaga dan hawa nafsu dari mulai terbit fajar hingga terbenam matahari.
Baca Juga: 3 Arti Mimpi Berkelahi dan Menang, Berkaitan dengan Masalah Psikologis, Yuk Simak Tafsirnya
Berpuasa pada hakikatnya bukannya menahan lapar dan dahaga, berpuas juga ialah senantiasa mengingat diri kepada Allah beriman dan bertaqwa kepada allah dengan cara beribadah dengan sunggu-sungguh berpuasa. Nah di auat ini juga menyebutkan bahwa, wajib berpuasa di bulan ramdhan.
Ma'asyaral muslimin sidang jama'ah kultum yang sangat di cintai Allah.
Selanjutnya dalam ayat tersebut adalah sebagaimana telah Allah wajibkan kepada orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa. Ayat ini juga bersifat selamanya lho, arti kata orang-orang sebelum kamu tidak bersifat mengikat. Bisa jadi orang sebelum kita adalah kakek nenek kita, atau kakek neneknya dari kakek nenek kita dan seterusnya.
Disebutkan seperti itu agar kita bertakwa kepada Allah tanpa ada rasa "kok cuman kami yang wajib?? " Maka diturunkanlah ayat ini untuk meyakinkan ummat yang beriman sekalian, bahwasanya puasa ada wajib bagi orang- orang sekarang dan orang- orang terdahulu. Di pastikan hanya untuk bertakwa kepada Allah SWT.
