Network
JURNALACEH.COM- Perayaan hari raya Yadnya Kasada tahun 2023 kembali digelar, kegiatan tersebut sama seperti dengan tahun-tahun sebelumnya. Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (BBTNBTS) sudah menerbitkan pengumuman resmi terkait penutupan total kawasan wisata gunung Bromo, Jawa Timur.
Seperti yang diposting di instagram @bbtnbromotenggersemeru sekitar seminggu lalu dalam bentuk surat yang ditanda tangan oleh C. Hendro Widjanarko sebagai Kepala Balai Besar pada tanggal 19 Mei 2023. Dalam surat yang tertulis pengumuman tersebut, bernomor PG.07/T.8/BIDTEK/BIDTEK.1/KSA/5/2023 tentang Penutupan Kegiatan Wisata Bromo Pada Yadnya Kasada Tahun 2023.
Pengumuman tersebut menyebutkan bahwa kegiatan wisata gunung bromo ditutup total, mulai hari Sabtu, 3 Juni 2023 pukul 18.00 WIB sampai dengan hari Senin, 5 Juni 2023 pukul 18.00 WIB. Dalam pengumuman itu, juga dikatakan bahwa penutupan tersebut dalam rangka memperingati upacara ritual Yadnya Kasada yang dilaksanakan pada tanggal 4-5 Juni 2023. BBTNBTS juga menginformasikan tentang penjualan karcis atau tiket masuk pada sistem booking online untuk berwisata ke gunung Bromo juga ditutup sejak tanggal 3-5 Mei 2023.
Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Paling Hits 2023 di Madiun yang Cocok untuk Healing
Kepala Balai Besar, Hendro Widjanarko dalam surat tersebut juga berharap untuk dapat menjadi perhatian masyarakat, wisatawan, dan pihak-pihak terkait atas pengumuman tersebut serta mengucapkan terimakasih atas perhatian dan kerjasamanya.
Sebelum diterbitkan pengumuman tersebut, ada surat edaran dari Perisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Probolinggo bernomor 283/E/PHDI-KAB/V/2023. Surat tersebut mengatakan bahwa hasil Pasamuan Agung Paruman Dukun Pandita Kawasan Tengger pada 21 April 2023 dan rapat PHDI, kelembagaan Hindu dengan instansi terkait pada 11 Mei 2023, di Hotel Wisma Ucik desa Wonotoro, kecamatan Sukapura, menghasilkan keputusan bahwa upacara ritual Yadnya Kasada dilaksanakan pada tanggal 4-5 Juni 2023, dengan membatasi akses pengunjung ke kawasan Bromo.
Pembatasan akses kunjungan tersebut meliputi mulai dari kabupaten Lumajang dan Malang sampai Jemplang, kabupaten Probolinggo sampa Cemoro Lawang, kabupaten Pasuruan sampai Pakis Bincil. Surat tersebut ditanda tangan oleh Ketua Perisada Hindu Dharma Indonesia Kabupaten Probolinggo, Bambang Suprapto.
Semoga ritual atau ibadahnya berjalan dengan khidmat, tertib, dan lancar.***
