Kemudian komoditas dominan yang mempengaruhi peningkatan indeks yang diterima petani pada sub-sektor hortikultura yakni pada cabai merah, cabai rawit, bawang merah dan tomat.
Selanjutnya untuk penurunan nilai tukar petani yang paling terdalam terjadi pada sub-sektoe perikanan tangkap.
"Nilai tuakr nelayan turun sebesar 1,26%, penurunan tersebut terjadi disebabkan indeks yang diterima nelayan turun sebesar 0,87%. Sedangkan indeks yang dibayarkan ke nelayan naik sebesar 0,40%," ungkap Edy.
Baca Juga: Protes Plt Bupati Abdya Belum Bikin Harga Sawit Naik, di Tingkat Petani Rp 600 Perkilogram
Untuk empat komoditas paling dominan yang mempengaruhu penurunan indeks yang diterima nelayan pada sub-sektor perikanan tangkap adalah ikan tongkol dan ikan cakalang.
Sedangkan untuk Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) November 2023 tercatat sebesar 118,30% atau meningkat 1,30% jika dibandingkan dengan Oktober 2023.
"Peningkatan NTUP terjadi sebab indeks yang diperoleh petani naik 1,42% lebih tinggi dari kenaikan Indeks Biaya Produksi dan Penambahan Barang Modal (BPPBM) yang baik 0,12%," jelas Edy.
Baca Juga: Bongkar Penyebab Turunnya Harga Sawit Petani, Sekwil Apkasindo Aceh: Pabrik Migor Untung Besar
Kemudian pada komoditas dominan mempengaruhi indek harga yang diterima petani (lt) lingkup nasional adalah kelapa sawit, cabai rawit, cabai merah dan bawang merah.