Network
JURNAL ACEH-Wakil Wali Kota Langsa, Marzuki Hamid, berharap proses transaksi nontunai di Langsa berjalan lebih cepat. Pemerintah kota, melalui Tim Percepatan Perluasan Digitalisasi Daerah (TP2DD), melakukan sejumlah terobosan untuk penerapan transaksi digital dan keuangan di objek wisata dan pasar kota Langsa.
"Kami berharap terobosan ini akan dilanjutkan oleh pengelola objek wisata, hotel, restoran, kafe-kafe dan para pedagang yang ada di Langsa," kata Marzuki di sela-sela peluncuran Quick Respons Indonesia Standar (QRIS) di lokasi wisata hutan mangrove dan pedagang pasar Kota Langsa bersama perwakilan Bank Indonesua (BI) Lhokseumawe, Rabu, 28 April 2021.
Marzuki mengatakan penggunaan transaksi keuangan nontunai oleh penyedia layanan menjadi keharusan di era industri 4.0 ini. Di sisi lain, layanan ini menawarkan banyak keuntungan bagi pengguna. Di antaranya menjadikan layanan lebih efisien, mudah dan aman.
Oleh karena itu, penyedia layanan jasa dan perdagangan di Langsa harus adaptif terhadap kemauan pasar dan juga kemajuan teknologi. Dia berharap wisatawan dan konsumen yang berkunjung ke Langsa, saat bertransaksi nontunai, dapat dilayani.
Marzuki juga berharap dinas terkait, seperti BPKD, Disperindagkop UKM, Diskominfo dan OPD lainnya, aktif mengampanyekan transaksi nontunai dan menerapkan elektronifikasi transaksi pemerintah daerah.
Kepala Perwakilan Bank Indonesia (BI) Lhokseumawe, Yukon Afrinaldo, mengatakan Bank Indonesia, sesuai dengan amanat undang-undang, diminta untuk mendorong sistem pembayaran nontunai ini dengan menggandeng pemerintah daerah.
“Kami terus mendorong dan mendampingi sebuah implementasi pembayaran dan pengeluaran pemerintah daerah itu dalam bentuk digital. Jadi ini program nasional kita," kata Yukon Afrinaldo.***
