Simak, Kisah Julaibib Buruk Rupa di Zaman Nabi Muhamamd SAW, Menikahi Putri Seorang Saudagar

28 Oktober 2022, 11:55 WIB
Ilustrasi/Julaibib gelandangan siburuk rupa menikahi putri dari seorang saudagar /pixabay/stocksnap

JURNALACEH.COM- Di zaman Nabi Muhamamd SAW terdapat banyak kisah menarik untuk dipahami, salah satunya adalah kisah Julaibib seorang gelandangan ber paras buruk menikahi putri seorang saudagar atau anak orang terpandang dimasanya.

Julaibib diketahui seseorang yang meilki serba kekurangan, mukai dari harta hingga memilki tubuh kecil, hitam legam, bahkan iapun tidak mengenal siapa ayah dan ibunya.

Pda saat itu Julaibib dijuliki dengan sebutan "orang yang berjubah sangat kecil," meskipun demikian, Julaibib termasuk orang beruntung, lantaran dirinya adalah sasatu shabat Nabi Muhammad SAW yang sangat shaleh.

Baca Juga: Kisah Sahabat Anas Bin Malik yang Disedekahkan Ibunya untuk Nabi Muhammad SAW sejak Kecil

Hal tersbut terlihat dari keseriusannya dalam beribadah, ia juga dikenal demgam sosok yang selalu berada di saf paling depat ketika melaksanakan shalat lima waktu, bahkan didalm perperanganpun ia menempati posisi paling depan.

Dikutip jurnalaceh.com dari berbagai sumber, Nabi Muhammad SAW bertanya kepada Julaibib,  "Tidakkah engkau ingin menikah, wahai Julaibib ?” Ucap Rasul. 

Dari pertanyana tersebut, Julaibibpun merespon dengan mengatakan, siapalah yang mau menikahkan putrinya dengan saya yang dikenal dengan gelandangan si buruk rupupa seperti saya.

Meskipun begitu, Nampaknya Nabi Muhammad SAW benar-benar serius ingin menikahkan Julaibib dengan seorang perempuan, bahkan Rasulullah memanyakan hal tersebut kapada Julaibib sebanyak tiga kali.

Pada pertanyaan kali ketiga Nabi Muhammad SAW langsung membawa Julaibib dengan menjepit kedua tangnnya dan dibawa untuk melamar seorang gadis.

Bukain main, Julaibib akan dinikahkan ileh Nabi Muhammad SAW dengan seorang putri dar keturunan terpandang atau anak dari seorang pemimpin kaum Anshar.

Baca Juga: Kisah Sahabat Menangis Ketika Melihat Nabi Muhammad SAW Tidur Diatas Pelepah Pohon Kurma

"Aku ingin menikahkan putri kalian,” pinta Rasulullah Saw kepada salah seorang pemimpin Anshar tersebut. Sang tuan rumah mengira, Rasulullah SAW lah yang akan menjadi menantu mereka. Dengan wajah bahagia, mereka menyambut Rasulullah Saw dengan suka cita.

Bukan untukku. Ku pinang putri kalian untuk Julaibib,” timpal Rasulullah SAW. Ayah si gadis langsung terpekik. Bahkan Julaibib sendiri pun merasa minder yang teramat sangat. Sedemikian nekatkah Rasulullah ingin memperistrikan dirinya yang buruk rupa itu dengan putri seorang bangsawan ?

Kemudian diinformasikanlah hal tersebut kepada putri perihal tentang seseorang yang akan melamar dirinya.

Tidak disangka, putrinya menjawab, " Apakah ayah dan ibu hendak menolak permintaan Rasulullah SAW ? Demi Allah, kirim aku padanya. Jika Rasulullah Saw yang meminta, maka pasti beliau tidak akan membawa kehancuran dan kerugian bagiku. Sebut gadis shalehah itu.

Baca Juga: Contoh Kata Sambutan pada Acara Maulid Nabi Muhammad SAW, Singkat dan Menyentuh Hati

kemudian dibacakan salah satu firman Allah : 

وَمَا كَانَ لِمُؤْمِنٍ وَلَا مُؤْمِنَةٍ إِذَا قَضَى ٱللَّهُ وَرَسُولُهُۥٓ أَمْرًا أَن يَكُونَ لَهُمُ ٱلْخِيَرَةُ مِنْ أَمْرِهِمْ ۗ وَمَن يَعْصِ ٱللَّهَ وَرَسُولَهُۥ فَقَدْ ضَلَّ ضَلَٰلًا مُّبِينًا 

"Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barangsiapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (QS Al-Ahzab: 36)

Akhirnya Julaibib gelandangan si buruk rupa menikah dengan seorang gadis anak dari saudagar.

Dari cerita ini, Mazhab Maliki berpendapat bahwa ini lah yang dimaksud dengan definisi kufu (kesetaraan antara suami istri) bukanlah soal materi, kedudukan, dan harta benda. Melainkan kufu ketakwaan dan kesalehan keduanya.

Baca Juga: Simak Kisah Nabi Muhammad SAW yang Diselamatkan Oleh Abu Jahal

Rasulullah SAW bersabda : 

*إِنَّ اللهَ لَا يَنْظُرُ إِلَى صُوَرِكُمْ وَأَمْوَالِكُمْ، وَلَكِنْ يَنْظُرُ إِلَى قُلُوبِكُمْ وَأَعْمَالِكُمْ* 

“Sesungguhnya Allah tidaklah melihat kepada bentuk-bentuk dan harta-harta kalian. Akan tetapi, Allah melihat kepada hati-hati dan amalan-amalan kalian.” (HR. Muslim). ***

Editor: Farhan Nurhadi

Tags

Terkini

Terpopuler