3 Rekomendasi Kuliner Legendaris di Salatiga, Bahkan Ada yang Merintis Sebelum Indonesia Merdeka Lho!

19 Februari 2023, 18:17 WIB
Soto Esto /Instagram @Ottywahyono

JURNALACEH.COM- Kota Salatiga yang terletak di lereng Gunung Merbabu terdapat kuliner legendaris yang lezat.

Posisinya yang begitu strategis, membuat daerah ini banyak dikunjungi oleh wisatawan dari berbagai daerah saat liburan tiba.

Cuacanya yang sejuk membuat wisatawan yang datang merasa betah, apalagi menikmati kulinernya yang sayang lezat, tentu merupakan pilihan yang tepat.

Baca Juga: Yuk Cobai! 5 Kuliner Pagi Surabaya, Cocok Untuk Sarapan Harganya Murah Meriah

Berikut ini 3 rekomendasi kuliner legendaris di Salatiga yang sayang jika dilewatkan begitu saja.

1. Soto Esto
Kuliner soto yang satu ini buka di Jalan Langensuko dan sangat legendaris, karena sudah buka sejak 1940. Artinya, sebelum indonesia merdeka, Soto Esto sudah merintis.

Namun, pada tahun 1953 sempat berjualan di garasi Bus Esto, kemudian pindah ke lokasi saat ini pada tahun 2009.

Baca Juga: 5 Kuliner Khas Bugis yang Bikin Ngiler dan Wajib Kamu Cicipi Saat ke Sulawesi

Soto Esto pada awalnya dirintis oleh dua orang, yaitu Marto Setiko dan Sudarmi. Saat ini diteruskan oleh SSularmi

Ciri khas yang ada pada Soto Esto dapat ditemui pada penggunaan ayamnya, yaitu menggunakan ayam kampung disertai uritan.

Enaknya lagi, di dalam sajian soto terdapat kerupuk karak yang diremuk, sehingga menambah kelezatan soto.

Baca Juga: Daftar Tempat Wisata Kuliner di Batu Malang Paling Recommended, Rasanya Dijamin Nagih!

2. Tumpang Koyor Mbah Rakinem
Sejak tahu 1950, Mbah Rakinem sudah berjualan dengan cara berkeliling dan menggendong dagangannya.

Namun sejak tahun 2009, Mbah Rakinem berjualan di rumanya, karena sudah lanjut usia.

Lokasi rumah Mbah Rakinem tempat berjualan ada di Jalan Nakula Sadewo Sidomukti.

Baca Juga: Kuliner Malam Surabaya yang Lagi Hits dan Paling Enak, Solusi Perut Keroncongan

Saat Mbah Rakinem meninggal pada 2021, usahanya pun kemudian dilanjutkan oleh anaknya yang bernama JJumiyati

Rasanya masih sama, sebab resep yang digunakan tidak pernah dirubah dari dulu hingga saat ini.

3. Sambal Tumpang Koyor Bu Kori
Sambal Tumpang Koyor Bu Kori awalnya didirikan oleh Nalirah pada tahun 1940, kemudian dilanjutkan oleh Bu Kori pada 1950, dan generasi ketiga yaitu Aminatum.

Baca Juga: 4 Ide Kuliner Malam Sunter yang Paling Lezat dan Laris Manis, Harganya Murah Banget dan Langsung Bikin Nagih

Awalnya Sambal Tumpang Koyor Bu Kori pernah berjualan di Jalan Jenderal Sudirman kurang lebih 30 tahun.

Namun saat ini pindah ke Pasar Anyar Kelurahan Kauman Kidul, Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga.

Kuliner yang satu ini terkenal dengan olahan tulang muda, lambe, pipi, tahu dan otot. Lalu dimasak dengan kayu bakar menggunakan bumbu santan selama enam jam.***

Editor: Fachrulrazi

Tags

Terkini

Terpopuler