JURNALACEH.COM – Pemerintah Indonesia melakukan berbagai cara dalam meningkatkan jumlah wisatawan domestik dan mancanegara. Kali ini menjalin kerjasama dengan Malaysia.
Kerjasama dilakukan dengan pihak Malaysia, karena Negeri Jiran itu menjadi salah satu negara penyumbang wisatawan terbanyak ke Indonesia. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno mengharapkan kolaborasi asosiasi pariwisata Indonesia dan Malaysia akan mampu memperkuat sektor pariwisata kedua negara.
Baca Juga: Inilah 5 Tempat Wisata di Cilacap Paling Hits 2023, Cocok untuk Liburan Akhir Pekan Bareng Keluarga
Sandi menyaksikan prosesi penandatanganan nota kesepahaman bersama atau memorandum of understanding (MoU) antara Indonesia Tours & Travel Association (ASTINDO) dengan Malaysia Association of Tour and Travel Agent (MATTA), pada Jumat, 17 Maret 2023 lalu.
Kegiatan yang berlangsung di Sunway Putra Hotel, Kuala Lumpur, Malaysia itu, juga melakukan kesepakatan kerja sama antara Association of Indonesia Recreation Parks & Attractions (ARIA) dengan Malaysian Association of Themepark & Family Attractions (MATFA).
Sandi mengapresiasi upaya komunitas pariwisata nasional yang berada di bawah naungan ASTINDO dan ARIA yang telah menginisiasi kerja sama. Kegiatan tersebut diharapkan bisa meningkatkan jumlah kedatangan wisatawan asal Malaysia ke Indonesia.
”Sehingga target 7,4 juta kunjungan wisman bisa dicapai,” harap Sandi seperti dikutip dari rilis Kemenparekraf, Minggu, 19 Maret 2023. Menurutnya, kolaborasi ini juga diharapkan mampu meningkatkan sektor ekonomi kreatif di Indonesia, khususnya kuliner.
Sebab, lanjut Sandi, wisatawan Malaysia yang berkunjung ke Indonesia mayoritas untuk berwisata kuliner. Menurutnya, kolaborasi antara asosiasi di Indonesia dengan Malaysia akan dimanfaatkan untuk mendukung program gerakan nasional Bangga Berwisata di Indonesia.
Menurut pejabat yang mengawali karirnya sebagai pengusaha itu, salah satu solusi untuk mengakselerasi sektor pariwisata adalah memperkuat kolaborasi bersama unsur. Selain inovasi dan adaptasi, kolaborasi semua pihak penting untuk dilakukan.***
Update berita dan artikel menarik lainnya di Google News