Nabi Muhammad SAW adalah nabi terakhir yang memiliki banyak keistimewaan. Satu di antara keistimewaan beliau adalah akhlak yang sangat terpuji dan mulia.
Kemuliaan akhlak ini beliau ajarkan kepada para sahabat, keluarga, dan umat Islam di seluruh dunia sehingga kita harus berperilaku menjadi muslim yang baik agar kita membawa citra Islam yang Rahmatan Lil Alamin.
Kemuliaan akhlak nabi Muhammad SAW mendapat apresiasi dan pujian dari allah Subhanahu Wa Taala dalam Al-Qur'an. Hal ini sebagaimana firman Allah di dalam Al-Qur'an surat Al-Qalam ayat 4, yamg artinya:
"Sesungguhnya engkau (Muhammad) berada di atas akhlak yang agung." (QS. Al-Qalam 68:4)
Kemuliaan akhlak nabi Muhammad SAW nyata adanya. Dalam perjalanan dakwah, beliau mengalami banyak hinaan, cemoohan, dan penolakan dari umatnya yang membangkang. Namun, nyatanya beliau selalu memaafkan mereka.
Melihat beliau yang mulia sering mendapat cemoohan dan hinaan dari kaumnya, Malaikat Jibril menawarkan bantuan untuk menghancurkan mereka hingga binasa. Namun, dengan lemah lembut dan penuh kesabaran nabi Muhammad SAW menolak tawaran Jibril itu. Beliau mengatakan mereka hanya umat yang belum tahu. Hal ini menunjukkan kemuliaan dan keluasan hati beliau yang mulia yang mudah memaafkan orang lain.
Kawan-kawan seperjuangan yang dirahmati Allah
Dari kisah ini kita bisa mengambil kesimpulan bahwa manusia itu jadi mulia bukan karena harta yang mereka miliki, bukan karena jabatan yang mereka miliki, bukan pula karena rupa cantik atau ganteng, tetapi mereka mulia karena kemuliaan akhlak. Akhlak yang mulia itu ibarat mata uang yang laku di mana pun.
Walaupun kamu tak punya harta, kamu tak punya jabatan, selama kamu beriman dan punya akhlak mulia, kamu akan dihargai orang di manapun kamu berada.