Kisah Nabi Muhammad Dalam Menegur Seseorang yang Salah

- 26 Oktober 2022, 20:56 WIB
Teks Khutbah Jumat Edisi Hari Sumpah Pemuda 2022, Meniru Sikap Cinta Tanah Air dari Nabi Muhammad SAW.
Teks Khutbah Jumat Edisi Hari Sumpah Pemuda 2022, Meniru Sikap Cinta Tanah Air dari Nabi Muhammad SAW. /pexels..com/pixabay

JURNALACEH.COM- Nabi Muhammad SAW terkenal dengan sifat kelembutannya. Maka tak heran, untuk menegur seseorang yang salah pun masih terlihat lembut.

Hal itu seperti diungkapkan dalam sebuah riwayat yang sangat masyhur. Yaitu ketika Rasulullah memberi nasehat terhadap Abdullah, tak lain putra dari 'Amr bin al-Ash.

Baca Juga: Teks khutbah Jumat di Bulan Maulid Nabi Lengkap, Tentang Bukti-Bukti Cinta kepada Nabi Muhammad SAW

Hal itu karena Rasulullah mengetahui bahwa anaknya Amr bin al-Ash, ia bangun saat malam hari, akan tetapi tidak mengerjakan sholat malam. Akibatnya, Rasulullah SAW mengatakan:

Wahai Abdullah, jangan jadi seperti fulan, dia itu bangun di malam hari akan tetapi ia tidak mengerjakan sholat malam," ungkap Rasulullah seperti yang diriwayatkan Bukhari.

Baca Juga: Silsilah Lengkap Nabi Muhammad SAW, Hingga Nabi Ibrahim Sampai Nabi Adam AS

Hasil penelusuran dari berbagai sumber, JurnalAceh.com merangkum, bahwa hadits tersebut, sejatinya mengandung berbagai nilai-nilai pengajaran dan pendidikan yang sangat tinggi.

Hal itu pastinya menjadi teladan bagi yang berprofesi sebagai tenaga pengajar dan pendidik. Karena, saat itu Nabi tengah mengajarkan kepada Abdullah bin 'Amr tentang sebuah anjuran untuk seorang muslim dalam mengerjakan sholat malam. Dan tercela bagi mereka yang meninggalkan sholat malam. Padahal, mereka sudah bangun di waktu malam.

Hal itu banyak terjadi, saat bangun tengah malam namun tidak melaksanakan sholat malam. Hal tersebut Nabi tahu, tapi dalam sebuah pengajaran, Nabi tidak menyebut secara langsung siapa nama orang tersebut. Namun, Nabi hanya menyampaikan kepada Abdullah bahwa perbuatan semacam itu tidaklah baik.

Karena, jika melihat pelajaran adalah, poinnya ada pada sholat dan bangun tengah malam yidak sholat. Maka, tidak perlu menyebutkan nama orang tersebut.

Padahal, seandainya Nabi menyebut nama orang tersebut, pasti tidak akan marah karena Nabi yang menyebut. Namun, tetap saja Nabi tidak menyebutkan. Artinya, meski seseorang dalam keadaan benar, bukan berarti boleh merendahkan orang lain. Itulah salah satu pelajaran dan pendidikan yang sangat baik bagi para pendidik.

Hal tersebut seperti banyak kisah yang kita dengar, bahwa Nabi Muhammad selain manusia, ia juga dijafikan oleh Allah sebagai contoh dan panutan untuk umat manusia. Karena Nabi Muhammad merupakan manusia dengan talenta yang komplit.

Semua itu seperti yang disebutkan dalam Alquran surat Al-Ahzab ayat 21 yang artinya:

Sungguh telah ada dalam diri Rasulullah  teladan yang baik bagi mereka yang menginginkan (pertemuan dengan) Allah dan juga (datangnya) hari akhir, serta berdizir kepada Allah dengan banyak.***

Editor: Fachrulrazi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x