Wajib Tahu! Mengenal Lebih Dekat ADHD, Dampak, Penyebab dan Cara Penanganannya

- 24 November 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)/Freepick.com/@freepik
Ilustrasi attention deficit hyperactivity disorder (ADHD)/Freepick.com/@freepik /

JURNALACEH.COM - Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) adalah gangguan neurologis yang mempengaruhi kemampuan seseorang untuk memperhatikan, mengendalikan impuls, dan mengelola energi. Orang dengan ADHD cenderung mengalami kesulitan dalam mempertahankan fokus, hiperaktif, dan impulsif. Gejala ini dapat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan sehari-hari, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan hubungan sosial.

Meskipun sering muncul pada masa anak-anak, ADHD juga dapat berlanjut hingga masa dewasa. Penanganan ADHD melibatkan terapi perilaku, terapi obat, dan dukungan pendidikan. Pemahaman dan dukungan masyarakat penting untuk membantu individu dengan ADHD mencapai potensi penuh mereka.

Karakteristik Utama ADHD:

1.Kesulitan Perhatian:

-Kesulitan mempertahankan fokus pada tugas atau kegiatan tertentu.

-Mudah teralihkan oleh rangsangan eksternal.

-Sulit mengorganisir tugas-tugas.

2.Hiperaktivitas:
-Sulit untuk duduk diam atau berada dalam keadaan tenang.

-Bergerak-gerak secara berlebihan, terutama dalam situasi yang membutuhkan ketenangan.

3.Impulsivitas:

-Kesulitan menahan diri sebelum bertindak.

-Kesulitan menunggu giliran atau mengikuti aturan tertentu.

Baca Juga: 2 Rekomendasi Tempat Penginapan di Kuta Dekat Bandara Ngurah Rai Bali dengan Tarif Kamar Murah dan Nyaman

Tipe-tipe ADHD:

1.ADHD Tipe Campuran: Kombinasi dari gejala kesulitan perhatian, hiperaktivitas, dan impulsivitas.

2.ADHD Tipe Predominan Tak Berkaitan dengan Hiperaktivitas-Impulsivitas: Lebih didominasi oleh gejala kesulitan perhatian tanpa hiperaktivitas yang mencolok.

3.ADHD Tipe Predominan Hiperaktivitas-Impulsivitas: Lebih didominasi oleh gejala hiperaktivitas-impulsivitas tanpa kesulitan perhatian yang mencolok.

Faktor Penyebab ADHD:

1.Faktor Genetik: Ada kecenderungan genetik, di mana ketika ada riwayat ADHD dalam keluarga, resiko munculnya gangguan ini pada keturunan meningkat.

2.Faktor Lingkungan: Paparan zat-zat kimia tertentu, merokok selama kehamilan, atau masalah selama perkembangan otak anak dapat berkontribusi pada risiko ADHD.

3.Ketidakseimbangan Neurotransmitter: Gangguan pada neurotransmitter seperti dopamin dan norepinefrin dapat mempengaruhi fungsi otak dan memicu munculnya ADHD.

Baca Juga: Apa itu Black Friday? Yuk Simak Penjelasanya

Penanganan ADHD:

1.Terapi Perilaku: Melibatkan perubahan perilaku dan pemberian reward untuk perilaku positif.

2.Terapi Obat: Penggunaan obat-obatan seperti stimulan untuk membantu meningkatkan fokus dan mengurangi hiperaktivitas.

3.Terapi Konseling: Untuk membantu individu dengan ADHD dalam mengatasi tantangan emosional dan sosial.

Dampak ADHD:

1.Pendidikan: Kesulitan fokus dapat mempengaruhi prestasi akademis.

2.Pekerjaan: Kesulitan dalam mengorganisir tugas-tugas dapat mempengaruhi produktivitas di tempat kerja.

3.Hubungan Sosial: Impulsivitas dan hiperaktivitas dapat mempengaruhi hubungan sosial dan interaksi interpersonal.

Baca Juga: Lagi Hits! 10 Ide Kado untuk Hari Guru yang Kreatif, Murah dan Kekinian di 2023

Meskipun ADHD dapat menjadi tantangan, dengan penanganan yang tepat, individu dengan gangguan ini dapat belajar mengelola gejala dan mencapai potensi penuh mereka. Pemahaman yang baik tentang ADHD, baik dari segi masyarakat maupun individu yang terkena dampak, dapat membantu menciptakan lingkungan yang mendukung dan inklusif.***

Editor: Fauzi Jurnal Aceh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah