Kantor Bea Cukai Aceh Promosikan UMKM Lewat Bazar dan Sosialisasi

13 Mei 2024, 17:00 WIB
Ilustrasi UMKM/antaranews.com /

JURNALACEH.COM - Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh telah mengambil inisiatif untuk mempromosikan produk Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) guna meningkatkan pengetahuan dan daya jual di kalangan masyarakat di provinsi paling barat Indonesia tersebut.

Kepala Bidang Fasilitas Kepabeanan dan Cukai Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh, Leni Rahmasari, menyatakan bahwa promosi tersebut dilakukan melalui sebuah bazar dan sosialisasi produk UMKM di Lapangan Blang Padang, Kota Banda Aceh, pada Minggu, 12 Mei 2024.

"Melalui bazar ini, kami ingin memberikan dukungan yang nyata terhadap para pelaku UMKM di Aceh agar produk-produk mereka lebih dikenal oleh masyarakat dan lebih mudah terserap di pasar," ujar Leni Rahmasari yang dikutip JurnalAceh.com dari aceh.antaranews.com.

Baca Juga: Bea Cukai Aceh Tamiang Gagalkan Peredaran 2,73 Juta Batang Rokok Ilegal, Kerugian Capai Rp4,53 miliar

Bazar tersebut diikuti oleh 14 UMKM binaan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Bea Cukai Aceh. Selain promosi produk, kegiatan tersebut juga bertujuan untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang peran penting Bea Cukai dalam perekonomian.

Leni Rahmasari menjelaskan bahwa UMKM memiliki peran yang sangat penting dalam pertumbuhan ekonomi masyarakat. Data dari Badan Pusat Statistik menunjukkan bahwa UMKM memberikan kontribusi signifikan terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 60,5 persen, serta menyerap sebanyak 120,5 juta tenaga kerja di seluruh Indonesia.

"Kami melihat UMKM juga memiliki andil sebesar 15,6 persen dalam ekspor nonmigas. Oleh karena itu, kami terus memberdayakan UMKM agar dapat menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi masyarakat," ungkap Leni Rahmasari.

Baca Juga: Ramai-ramai Netizen Katakan Bea Cukai Tukang Palak Berseragam Hingga Tanggapan Menkeu Sri Mulyani

Mengikuti arahan dari Presiden Republik Indonesia, Kementerian Keuangan, yang termasuk di dalamnya Direktorat Jenderal Bea Cukai, telah meluncurkan program pemberdayaan UMKM. Sejalan dengan hal ini, Bea Cukai Aceh terus berkoordinasi dengan instansi-instansi terkait di Aceh untuk mengembangkan UMKM agar dapat mandiri.

Di samping pemberdayaan dan pengembangan UMKM, Bea Cukai Aceh juga memberikan fasilitas di bidang kepabeanan dan cukai. Hal ini bertujuan agar UMKM dapat mengekspor produk-produknya ke pasar internasional.

"Kami berkomitmen untuk terus memberikan dukungan kepada UMKM agar dapat mandiri dan menghasilkan produk ekspor yang berkualitas," tegas Leni Rahmasari.

Dengan upaya konkret seperti bazar dan sosialisasi ini, diharapkan UMKM di Aceh dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi yang lebih besar dalam perekonomian daerah serta nasional.

Baca Juga: Bea Cukai Pamer 391 Kilogram Sabu-sabu di Aceh, Hasil Tangkapan 2 Bulan Terakhir

UMKM: Pilar Ekonomi Lokal yang Tangguh

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) telah menjadi tulang punggung ekonomi lokal di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia. UMKM tidak hanya menjadi sumber pendapatan bagi banyak individu dan keluarga, tetapi juga menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

UMKM di Indonesia mencakup berbagai sektor, mulai dari industri kerajinan tangan, kuliner, pertanian, hingga jasa. Keberagaman ini mencerminkan potensi besar UMKM dalam menciptakan lapangan kerja, menggerakkan roda perekonomian, serta menjaga keberlanjutan tradisi dan budaya lokal.

Salah satu keunggulan utama UMKM adalah fleksibilitasnya dalam menyesuaikan diri dengan perubahan pasar dan kebutuhan konsumen. Berkat ukuran yang relatif kecil dan struktur yang lebih fleksibel, UMKM mampu beradaptasi dengan cepat terhadap tren pasar dan menghasilkan produk yang inovatif serta berkualitas.

Namun, meskipun memiliki potensi besar, UMKM seringkali menghadapi berbagai tantangan, termasuk akses terbatas terhadap modal, keterbatasan akses pasar, serta kurangnya keterampilan dan pengetahuan bisnis. Oleh karena itu, dukungan dari pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat sangatlah penting untuk membantu UMKM tumbuh dan berkembang.

Peningkatan akses terhadap pendanaan, pelatihan keterampilan, serta fasilitas dan infrastruktur yang mendukung dapat membantu UMKM mengatasi hambatan-hambatan tersebut dan menjadi lebih kompetitif di pasar global. Selain itu, dukungan dari masyarakat lokal dalam bentuk pembelian produk UMKM juga merupakan langkah penting dalam mendukung pertumbuhan UMKM.

Dengan peran yang semakin besar dalam perekonomian lokal maupun nasional, UMKM layak mendapat perhatian dan dukungan yang lebih besar untuk terus berkembang dan menjadi pilar utama dalam membangun ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.***

Editor: Fauzi Jurnal Aceh

Tags

Terkini

Terpopuler