JURNALACEH.COM - Dalam mengembangkan usahanya, seringkali para pelaku UMKM menghadapi hambatan finansial. Tak heran, jika masyarakat mencari alternatif pinjaman ke rentenir meski harus menanggung bunga besar.
Untuk membebaskan pelaku UMKM dari jerat rentenir, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk telah membentuk Holding Ultra Mikro (UMi) sejak 2021 lalu. Target dari program ini adalah usaha yang jumlah asetnya mencapai Rp.50 Juta dan omset maksimalnya sebesar Rp. 300 juta.
Holding Ultra Mikro dibentuk agar perusahaan BUMN bersama-sama dapat menggunakan sistem, outlet, hingga produktivitas yang fokus pada pelayanan usaha mikro dan ultra mikro. Holding Ultra Mikro terdiri dari BRI, Pegadaian, dan Permodalan Nasional Madani (PNM).
Baca Juga: Tangkal Perubahan Iklim, Ini Langkah Jitu BRI Terapkan ESG di Indonesia
Holding UMi menargetkan masyarakat yang saat ini terjerat akan bunga besar. Terlebih, kolaborasi dengan PNM dan Pegadaian akan memudahkan masyarakat yang tinggal di area terpencil dapat merasakan manfaat ini.
Holding Umi juga akan memudahkan masyarakat untuk masuk ke lembaga keuangan formal sehingga modal dan kapasitasnya lebih kuat. Meski tergolong baru dibentuk, Holding UMi telah menjaring lebih dari 37,3 juta nasabah peminjam hingga September 2023. Hal ini tentunya menjadi angin segar karena pergerakan rentenir menjadi lebih terbatas.
Per September 2023, Holding Umi juga sudah memiliki outlet fisik sebanyak 15.300 unit. Yaitu sebanyak 6.809 outlet BRI, 4.087 unit kantor Pegadaian dan 4.482 kantor PNM.
Berikut beberapa platform digital dari Holding Umi yang merupakan integrasi dari BRI, Pegadaian dan PNM:
Baca Juga: 128 Tahun Berdiri, Ini 3 Jurus Hebat BRI Dukung UMKM di Indonesia Hingga Go Internasional