JURNALACEH.COM - Ribuan warga Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh, merayakan Idul Adha 1445 Hijriah pada Sabtu, 15 Juni 2024. Ibadah Shalat Id yang dipusatkan di Masjid Peuleukung, Desa Peuleukung, Kecamatan Seunagan Timur, menjadi titik kumpul bagi masyarakat yang mengikuti Tarekat Syattariyah Abu Habib Muda Seunagan.
Menurut Kepala Dinas Syariat Islam Kabupaten Nagan Raya, Wahidin, perayaan Idul Adha di masyarakat setempat sering kali tidak selaras dengan ketetapan pemerintah pusat. Fenomena ini telah menjadi bagian dari tradisi yang diwarisi secara turun-temurun.
"Walaupun perbedaan dalam penetapan Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah terjadi, masyarakat Nagan Raya sangat memahami hal ini," ujar Wahidin dalam yang dikuti JurnalAceh.com dari antaranews.com.
Baca Juga: Jelang Idul Adha, Ketersediaan Hewan Kurban di Aceh Capai 86.593 Ekor
Perbedaan ini, menurut Wahidin, hanyalah perbedaan keyakinan dan telah menjadi bagian dari kehidupan sosial masyarakat di Nagan Raya. Meskipun demikian, kehidupan masyarakat di daerah ini tetap harmonis, saling menghormati, aman, dan damai.
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, melalui Pemkab setempat, turut mengimbau agar masyarakat dapat menjaga kerukunan dan tetap menghormati perbedaan dalam pelaksanaan Hari Raya Idul Adha ini.
Penyebaran Nilai-nilai Kebersamaan
Perayaan Idul Adha tahun ini di Nagan Raya tidak hanya merupakan momen ibadah semata, tetapi juga sebagai ajang mempererat tali persaudaraan antarwarga. Masjid Peuleukung, yang menjadi pusat perayaan, tidak hanya menyaksikan ibadah, tetapi juga menjadi tempat berkumpulnya masyarakat untuk bersilaturahmi dan menyebarkan nilai-nilai kebersamaan.
Baca Juga: Pemerintah Aceh Resmi Tetapkan Libur Tasyrik Idul Adha 1445 Hijriah
Tradisi perayaan Idul Adha di Nagan Raya tidak terhenti pada aspek ibadah semata. Masyarakat juga aktif berbagi dengan sesama melalui penyembelihan hewan kurban dan pembagian daging kepada yang membutuhkan. Hal ini mencerminkan semangat gotong royong dan kepedulian sosial yang tinggi di tengah-tengah mereka.
Keharmonisan dalam Perbedaan
Meskipun terdapat perbedaan dalam penetapan Hari Raya Idul Adha, masyarakat Nagan Raya mampu hidup berdampingan dengan rukun dan damai. Keyakinan yang berbeda tidak menghalangi mereka untuk menjaga kerukunan sosial dan toleransi antarumat beragama.
Peran Pemerintah
Pemerintah Kabupaten Nagan Raya secara aktif mengedukasi masyarakat akan pentingnya menghormati perbedaan, termasuk dalam pelaksanaan ibadah keagamaan. Imbauan yang dikeluarkan Pemkab juga menjadi instrumen penting dalam menjaga stabilitas sosial dan keharmonisan di tengah perbedaan yang ada.
Baca Juga: 50 Ucapan Selamat Hari Raya Idul Adha 2024 Menyentuh Hati, Cocok untuk Caption Sosial Media
Dengan demikian, perayaan Idul Adha di Kabupaten Nagan Raya tahun ini tidak hanya sebagai momen ritual keagamaan, tetapi juga sebagai ajang untuk memperkuat persatuan dan kesatuan dalam keragaman. Masyarakat Nagan Raya menunjukkan bahwa harmoni dapat terwujud meskipun dalam perbedaan keyakinan yang mereka anut.***