Kepada Syeikh Nasheef, Gubernur juga menyampaikan keprihatinannya dengan kondisi dunia pendidikan di Palestina yang harus berjalan dalam pembatasan yang ketat oleh zionis.
Nova memerintahkan anak buahnya untuk mempelajari kemungkinan kerja sama di bidang pendidikan dengan Palestina. Mugkin, kata Nova, dengan mengundang anak-anak Palestina belajar di dayah-daya di Aceh atau bentuk pendidikan singkat lainnya.
Syeikh Nasheef mengatakan tekanan yang dirasakan masyarakat Palestina semakin menjadi-jadi selama COvid-19. Tentara Israel melakukan sejumlah pembatasan yang menekan Palestina.
Namun Nasheef juga berterima kasih kepada rakyat Aceh dan Indonesia atas dukungan dan bantuan yang diberikan selama ini.
Baca Juga: Penyebaran Covid-19 Melonjak, Pemkab Bener Meriah Setop Belajar Tatap Muka
Aceh adalah salah satu daerah yang sangat aktif melakukan penggalangan dana untuk Palestina. Pada 2014, saat zionis membombardir Gaza, seluruh Aparatur Sipil Negara yang mengabdi di Pemerintah Aceh bersepakat menyisihkan pendapatan mereka untuk disumbangkan ke Gaza.
Saat itu dibentuklah Posko Aceh untuk Gaza. Tak hanya menyasar ASN, posko ini juga menerima donasi dari institusi, lembaga, perusahaan dan individu. Posko Aceh untuk Gaza berhasil mengumpulkan donasi dari ASN dan rakyat Aceh sebesar Rp 6,588 miliar lebih.
Sebagai bentuk apresiasi kepada rakyat Aceh, salah satu Rumah Sakit Indonesia di Gaza bahkan menabalkan dua nama pahlawan Aceh, pada dua ruangan di Rumah Sakit tersebut, yaitu Cut Nyak Dhien dan Tgk Chik di Tiro.
Baca Juga: AHY Usulkan Nama Pahlawan Nasional dari Aceh