Khanduri Molod, Tradisi Maulid Nabi Muhammad SAW di Aceh Turun Temurun

- 8 Oktober 2022, 13:33 WIB
Pemuda Krueng Baru saat melakukan latihan meudike
Pemuda Krueng Baru saat melakukan latihan meudike /Farhan Nurhadi/

JURNALACEH.COM- Umat muslim seluruh Nusantara merayakan Maulid Nabi atau hari kelahiran Nabi Muhammad Shalallaahu Alaihi Wassalaam (SAW) dengan berbagai bentuk acara penyambutan hari kelahiran Nabi.

Perayaan Maulid di Aceh disebut dengan khanduri molod yang selalu dilakukan diberbagai daerah, kemudian acara khanduri molod sudah menjadi tradisi turun temurun bagi masyaralat Aceh.

khanduri molod (Kenduri Maulid) atau dengan kata lain, peringatan hari kelahiran Pang ulee alam (Penghulu Alam) Nabi Muhammad SAW, yang membawa ajaran Agama islam. Perayaan tersebut dilakukan dengan berbagai acara, salah satunya yaitu dengan melaksanakan kenduri antar gampong (desa).

Baca Juga: Setelah Jumpa Cak Imin, Pagi Ini Puan Jalan Bareng Airlangga di Monas

Selain itu, sebagai umat islam, msyarakat Aceh yang mayoritas Islam atau sering disebut Serambi Mekkah melaksanakan Maulid Pada setiap bulan Rabiul Awal, Rabiul Akhir, hingga Jumadil Awal.

Dilansir dari situs jurnal.ar-raniry.ac.id yang bereferinsi dari Tradisi Perayaan Kenduri Maulid Nabi di Aceh Besar yang ditulis oleh Muhammad Yunus. Khanduri Molod dilakukan pada bulan Rabiul Awal disebut dengan Molod Awai (Maulid Awal). Dimulai dari tanggal 12 Rabiul Awal sampai akhir bulan Rabiul Awal.

Kemudian khanduri Molod yang dilaksanakan pada Rabiul Akhir disebut dengan Molod Teungoh (Maulid Tengah) yang dimulai dari 1 Rabiul Akhir hingga berakhirnya bulan teresebut. Sedangkan Khanduri Molod yang dilaksanakan pada bulan Jumadil Awal disebut dengan Khanduri Molod Akhir (Kenduri Maulid Akhir) yang dilakukan sepanjang bulan Jumadil Awal.

Baca Juga: Lirik Lagu Kanjuruhan Karya Iwan Fals, Isinya Menyentuh dan Menyayat Hati

Acara perayaan tersebut dilakukan dengan merata oleh masyarakat Aceh, apabila tidak mampu melaksanakan acara pada bulan Rabiul Awal bisa dilaksakan pada bulan selanjutnya, dan ada juga yang melaksanakan tergantung keputusan rapat dari masyarakat gampong setempat.

Memang, Khenduri Molod di Aceh begitu meriah, bahkan seluruh masyarakat sangat antusias memepersiapkan berbagai ide kreatif dalam pelaksanaannya, sehingga tradisi ini sudah menjadi suatu hal yang istimewa dan dilakukan secara turun temurun.

Halaman:

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x