Wisata Sejarah dan Kisah Teuku Umar Mengelabuhi Belanda

- 17 Februari 2023, 16:59 WIB
Mesjid Raya Baiturrahman/Instagram/@mesjid_raya_baiturrahman
Mesjid Raya Baiturrahman/Instagram/@mesjid_raya_baiturrahman /

Wisatawan Tak Boleh Puas Jika Hanya Datang ke Masjid Raya Baiturrahman

JURNALACEH – Objek wisata religi di Aceh tak hanya Masjid Raya Baiturrahman. Satu lagi tempat yang mesti dikunjungi wisatawan yang datang ke Serambi Mekkah -julukan Aceh- adalah makam Teuku Umar. Pahlawan nasional asal Aceh yang namanya sangat familiar di masyarakat Indonesia.

Harus diakui bahwa tokoh yang terkenal dengan strategi gerilyanya melawan penjajah Belanda itu memiliki tempat istimewa di hati publik. Lantas dimana masyarakat tanah air maupun mancanegara bisa menapaktilasi jejaknya?

Baca Juga: Wisata Alam Trawas, Paling Diincar dan Selalu Ramai Pengunjung, Cocok untuk Weekend Bareng Keluarga

Salah satunya melalui makam beliau. Makam Teuku Umar berada di Desa Mugo, Kecamatan Panton Reu, Kabupaten Aceh Barat. Sebagai salah satu cagar budaya, pada 2021 lalu, Pemerintah Provinsi Aceh telah mengucurkan dana sekitar Rp3 miliar untuk memperbaiki akses menuju objek wisata sejarah makam Teuku Umar.  

”Saya harap para budayawan, pegiat wisata dan sejarah, serta masyarakat Aceh Barat terus menjaga kelestariannya,” harap Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal seperti dikutip dari laman resmi Disparbud Aceh belum lama ini. Berdasar catatan Disparbud Aceh, hingga 2022 terdapat 26 cagar budaya dan 35 objek wisata di Aceh Barat.

Baca Juga: 4 Rekomendasi Wisata Aceh Selatan, Mulai dari Sejarah, Pantai Hinggai Kedai Kopi

Status Teuku Umar sebagai pahlawan nasional dikukuhkan sejak lama oleh pemerintah Indonesia. Yaitu melalui SK Presiden No.087/TK/1973 tanggal 6 November 1973 silam. Hal tersebut tidak terlepas dari jasa, kegigihan, dan kerja keras Teuku Umar dalam memperjuangkan kemerdekaan tanah airnya semasa hidup. 

Baca Juga: 5 Destinasi Wisata Aceh Singkil yang Memukau, dan Paling Fenomenal

Ketika Perang Aceh meletus pada 1873, Teuku Umar yang kala itu masih berusia 19 tahun telah ikut berjuang melawan penjajah di medan perang. Satu dekade setelahnya, Teuku Umar berhasil mengelabuhi Belanda dengan merancang taktik berpura-pura bekerja sama dengan bangsa kompeni tersebut.

Lewat aksinya itu Teuku Umar berhasil memperoleh informasi penting sekaligus menyembunyikan senjata milik Belanda untuk dipakai rakyat Aceh pada perang berikutnya. Belanda yang merasa dikhianati langsung menargetkan Teuku Umar sebagai buronan utama mereka. Puncaknya Teuku Umar gugur dalam pertempuran di daerah Meulaboh pada 11 Februari 1899.***

Editor: Hairul Faisal


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x