Network
JURNALACEH.COM- Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh mencatat, bahwa tahun 2022 produksi padi di aceh 1,51 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Jika dilihat catatan tahun sebelumnya 2021, mencapai 1,63 juta ton, angka ini menunjukkan adanya penurunan produksi sekitar 7,66 persen.
Selain itu, dikutip Antaranews, Badan Pusat Statistik (BPS) Aceh memproyeksikan pada Januari hingga April 2023, Aceh akan memproduksi sekitar 356,06 ribu ton beras.
Hendri Achmad, ahli statistik yunior BPS Aceh, menyatakan, "Diharapkan produktivitas padi untuk Subround Satu (periode 4 bulan) tahun 2023 mencapai hasil yang maksimal." terangnya di Banda Aceh pada Rabu 1 Maret 2023. Hal ini turun 5,39 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang diproduksi sebanyak 376,37 ribu ton beras.
Baca Juga: Laporan Sementara, Sudah 60 Orang Korban Penipuan Sembako Murah di Banda Aceh
Total luas panen padi pada subround satu diperkirakan mencapai 113,93 ribu hektar.
Wilayah Aceh, memproduksi beras sebanyak 0,87 juta ton pada tahun 2022. Jika dibandingkan dengan produksi beras tahun 2021 sebanyak 0,94 juta ton, angka tersebut mengalami penurunan sebesar 7,66 persen.
Ia menyebutkan, produksi beras pada bulan April paling banyak 327,54 ribu ton GKG, sedangkan pada bulan Agustus paling sedikit diproduksi sekitar 21,84 ribu ton GKG.
Beberapa daerah penghasil beras potensial, antara lain Aceh Utara, Pidie, dan Aceh Selatan, akan mengalami penurunan produksi beras yang signifikan pada tahun 2022. Di sisi lain, produksi beras meningkat signifikan di sejumlah daerah, antara lain Gayo Lues, Aceh Tenggara, dan Langsa.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Kuliner Khas Aceh yang Kaya Rempah
Adapun tiga kabupaten/kota dengan total produksi padi GKG tertinggi pada 2022, yakni Aceh Utara sebanyak 323,84 ribu ton, Aceh Besar sebanyak 200,10 ribu ton, dan Pidie sebanyak 188,44 ribu ton.
Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah yaitu Subulussalam, Banda Aceh, dan Sabang.
