PKS dan Demokrat Nyatakan Komitmen Berkoalisi untuk Pilwakot Banda Aceh 2024

- 24 Mei 2024, 19:20 WIB
Ilustrasi bendera partai/antaranews.com
Ilustrasi bendera partai/antaranews.com /

JURNALACEH.COM – Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Banda Aceh menegaskan komitmennya untuk berkoalisi dengan Partai Demokrat Banda Aceh dalam mengusung calon kepala daerah pada Pilkada Wali Kota Banda Aceh. Pernyataan ini disampaikan dalam pertemuan antara dua pimpinan partai yang digelar di kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrat kota Banda Aceh pada Rabu (22/5/2024) sore.

Rombongan pimpinan PKS disuntuk dilanjutkan pada periode 2024-2029.
ambut oleh Ketua DPC Partai Demokrat Banda Aceh, Isnaini Husda, dan beberapa anggota lainnya. Kedatangan PKS bertujuan untuk memperkuat hubungan dan komunikasi politik antara kedua partai.

Ketua DPD PKS Banda Aceh, Farid Nyak Umar, menyatakan untuk dilanjutkan pada periode 2024-2029. selama ini PKS dan Partai Demokrat telah berhasil menjalin koalisi solid di parlemen kota Banda Aceh. Menurutnya, hal ini merupakan modal yang luar biasa untuk dilanjutkan pada periode 2024-2029.

Baca Juga: Partai Buruh dan Partai Gelora Ajukan Gugatan Terhadap Pasal 40 ayat (3) UU Pilkada ke MK

Farid menjelaskan bahwa komitmen untuk melanjutkan koalisi di DPRK Banda Aceh sangat kuat, dengan tujuan agar anggota dewan dapat menjalankan tugasnya secara optimal. Dia juga menambahkan bahwa komunikasi dan kerjasama yang sudah terbentuk selama ini bersama Fraksi Partai Demokrat akan dipertahankan.

Dalam pertemuan tersebut, PKS dan Partai Demokrat saling berbagi informasi terkait proses penjaringan bakal calon Wali kota dan Wakil Wali kota yang dilakukan oleh masing-masing partai. Hal ini merupakan langkah awal untuk mengusung kandidat bersama dalam Pilkada Wali Kota Banda Aceh.

Ketua DPC Partai Demokrat Banda Aceh, Isnaini Husda, menyatakan bahwa hubungan antara Partai Demokrat dan PKS berjalan sangat harmonis, terutama dalam pembentukan koalisi di DPRK Banda Aceh. Isnaini juga menyebutkan bahwa Partai Demokrat telah mengajukan beberapa kandidat calon Wali kota kepada DPD Partai Demokrat Provinsi Aceh.

Baca Juga: Partai Gerindra Usung Ahmad Dhani Sebagai Calon Wali Kota Surabaya di Pilkada 2024

Partai Demokrat siap untuk berkolaborasi dengan PKS dalam mengusung calon Wali kota dan calon Wakil Wali kota. Isnaini mengakhiri pernyataannya dengan tagline Partai Demokrat, "Bersama Kita Bisa, Bersatu Kita Juara."

Pertemuan antara PKS dan Partai Demokrat tersebut menunjukkan keseriusan kedua belah pihak untuk membangun koalisi yang solid dalam menghadapi Pilkada Wali Kota Banda Aceh tahun 2024. Hal ini juga menjadi momentum untuk menjaga stabilitas politik dan kesejahteraan masyarakat Kota Banda Aceh ke depannya.

Partai PKS dan Demokrat

PKS (Partai Keadilan Sejahtera) dan Demokrat (Partai Demokrat) adalah dua partai politik utama di Indonesia dengan latar belakang dan ideologi yang berbeda. PKS didirikan pada tahun 2002 dengan basis ideologi Islam yang konservatif, sering kali mengadvokasi kebijakan moral dan sosial yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.

Sementara Demokrat, didirikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono pada tahun 2001, mewakili ideologi demokrasi liberal dan sering menekankan pada reformasi politik, pembangunan ekonomi, dan perlindungan hak asasi manusia.

Baca Juga: Sah, DPW PNA Abdya Resmi Usung Salman Alfarisi di Pilkada Abdya 2024

Meskipun berbeda dalam ideologi, kedua partai ini memiliki peran yang signifikan dalam politik Indonesia. PKS telah menjadi bagian dari koalisi pemerintah sejak awal 2000-an, sementara Demokrat telah memiliki peran yang beragam, baik sebagai pemerintah maupun oposisi.

Namun, dalam beberapa tahun terakhir, kedua partai ini telah menghadapi tantangan. PKS menghadapi kritik terkait hubungannya dengan Islam politik dan dituduh terlibat dalam isu-isu kontroversial, sementara Demokrat mengalami perpecahan internal yang mempengaruhi stabilitas dan kredibilitas partai.

Dengan dinamika politik yang terus berubah, peran dan pengaruh PKS dan Demokrat dalam peta politik Indonesia akan terus menjadi subjek perhatian dan analisis yang mendalam.***

Editor: Fauzi Jurnal Aceh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah