Transisi Tiga Bank Syariah BUMN Menjadi BSI Sisakan Kendala Teknis

- 7 Mei 2021, 17:11 WIB
Tangkapan layar situs resmi BSI.
Tangkapan layar situs resmi BSI. /JURNAL ACEH/Decky/

JURNAL ACEH-Direktur Dana dan Jasa Bank Aceh, Amal Hasan, meminta masyarakat melihat secara bijak proses transisi yang tengah berlangsung di Bank Syariah Indonesia. Dia mengatakan apa yang dialami BSI saat ini merupakan sesuatu yang lumrah serta sangat normatif.

Amal mengatakan mengintegrasikan sistem core banking dari tiga bank besar ke dalam satu sistem induk bukan perkara mudah. Hal ini harus melalui tahapan dan proses yang sangat spesifik. Sehingga wajar jika nasabah menemukan masalah teknis, khususnya dalam pelayanan online.

“Namun itu sifatnya hanya sementara dan pasti segera bisa teratasi,” kata Amal dalam keterangan tertulis, Jumat, 7 Mei 2021.

Baca Juga: Bank Aceh Syariah Sediakan Penukaran Uang Pecahan Kecil

Salah satu kendala teknis yang dialami nasabah sehingga terkadang gagal bertransaksi diyakini Amal hanya bersifat sementara. Dan yang terpenting, kata dia, nasabah tidak dirugikan.

BSI adalah gabungan tiga bank syariah milik Badan Usaha Milik Negara, Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah dan BTN Syariah. Namun dalam perjalanannya, sejak digabungkan beberapa waktu lalu, banyak nasabah yang terkendala dalam bertransaksi.

Di Aceh, BSI bersaing dengan bank milik pemerintah daerah, Bank Aceh Syariah. Namun Amal mengatakan Bank Aceh Syariah akan bermitra dengan semua lembaga keuangan dalam membangun ekonomi daerah terutama dengan memperkuat sinergi kemitraan dengan BSI.

Baca Juga: Pelaku Usaha di Langsa Didorong Adopsi Transaksi Nontunai

“Kita punya komitmen yang kuat untuk bersama sama mendukung Pemerintah Aceh dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi rakyat dan daerah,” kata Amal.

Halaman:

Editor: Decky Rissakota


Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x