Niat Puasa Sunah Hari Kamis Beserta Dalil dan Keutamaannya, Salah Satunya Diampuni Dosa Kecuali...

- 12 Januari 2023, 02:57 WIB
Niat Hingga Manfaat Puasa Ayyamul Bidh Januari 2023 Jumadil Akhir 1444 H
Niat Hingga Manfaat Puasa Ayyamul Bidh Januari 2023 Jumadil Akhir 1444 H /Pixabay

 

JURNALACEH.COM - Dalam artikel ini akan diulas tentang niat puasa sunah hari Kamis beserta dalil yang menjadi landasannya.

Seperti diketahui, puasa tidak hanya dijalankan di bulan Ramadhan, sebagai puasa wajib. Akan tetapi banyak juga puasa sunnah di hari-hari lainnya di luar Ramadhan. Salah satu puasa sunah hari Kamis.

Dalam beberapa hadits disebutkan bahwa Nabi Muhammad SAW sering berpuasa pada hari Senin dan Kamis. Salah satunya dalam hadits yang diriwayatkan oleh Aisyah RA:

Baca Juga: Niat, Jadwal, dan Cara Melaksanakan Puasa Ayyamul Bidh Januari 2023

"Sesungguhnya Rasulullah senantiasa menjaga puasa Senin dan Kamis." (HR Imam Bukhari, Muslim, At-Tirmidzi, An-Nasa'i, dan Ibnu Majah).

Salah satu keutamaan puasa sunah hari Kamis ini adalah pengampunan untuk dosa-dosa yang telah lalu. Kecuali, kata Rasullullah dosa dua orang yang bermusuhan.

"Sesungguhnya, segala amal perbuatan dipersembahkan pada hari Senin dan Kamis, maka Allah akan mengampuni dosa setiap orang muslim atau setiap orang mukmin, kecuali dua orang yang bermusuhan. Maka Allah berfirman, 'Tangguhkan keduanya'." (HR. Ahmad).

Baca Juga: Doa Niat Puasa Senin Kamis, Syarat dan Dasar Hukum Pelaksanaannya

Selain itu, puasa hari Senin dan Kamis adalah amalan yang sangat disukai okeh Rasulullah.

"Amal itu diperlihatkan di hadapan Allah pada hari Senin dan hari Kamis. Aku gembira sekali amalku diperlihatkan di saat aku sedang berpuasa.” (HR. Tirmidzi)

Puasa sunah Senin dan Kamis juga bisa digabung dengan puasa sunah lainnya. Seperti puasa 9 hari di bulan Zulhijjah.

Baca Juga: Ini dia Doa Ganti Puasa Ramadhan

Dilansir laman Kemenag.go.id, puasa pada hari Senin dan Kamis hukumnya boleh dan sah di bulan Zulhijah. Bahkan berpuasa hari Senin dan Kamis sangat dianjurkan meskipun di bulan tersebur.

Karena anjuran berpuasa hari Senin dan Kamis tidak dibatasi dengan bulan tertentu, melainkan boleh berpuasa hari Senin dan Kamis di semua bulan selain bulan Ramadhan.

Niat melakukan puasa hari Senin atau Kamis sekaligus puasa di bulan Zulhijjah berbeda dari di bulan lain.

Baca Juga: Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh, Dibulan Desember Jatuh Pada Tanggal Berapa? Berikut penjelasannya

Contoh niat puasa hari Senin atau hari Kamis yang sekaligus digabung dengan puasa bulan Zulhijah adalah sebagai berikut:

"Nawaitu shauma yaumil istnaini (aw yaumil khamis) wa syahri dzilhijjah sunnatan lillaahi ta’ala"

Artinya: Saya niat puasa pada hari Senin (hari Kamis: jika kebetulan hari Kamis) dan puasa bulan Zulhijah, sunnah karena Allah.

Baca Juga: Lafadz Niat Puasa Tasua dan Asyura

Namun perlu diingat bahwa pada bulan Dzulhijjah itu terdapat hari-hari yang diharamkan untuk berpuasa yaitu hari raya Idul Adha dan tasyrik, jadi kita harus berhati-hati dalam memilih hari yang ingin kita puasa.

Puasa sunah hari Kamis memiliki niat yang berbeda dengan puasa sunah hari Senin. Meskipun kedua puasa ini sama-sama puasa sunah yang dilaksanakan setiap 2 kali seminggu.

Jika merujuk buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari karya Muh. Hambali, berikut doa puasa sunah hari Senin:


نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal itsnaini sunnatal lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Saya niat puasa sunah hari Senin karena Allah Ta'ala".

Baca Juga: Bagaimana Lafaz Niat Puasa Sunah Tarwiyah Dan Arafah, Cek Selengkapnya

Sementara niat puasa sunah hari Kamis adalah:


نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu sauma yaumal khamisi sunnatan lillāhi ta'ālā.

Artinya: "Saya niat puasa sunah hari Kamis karena Allah Ta'ala."


Menurut Imas Kurniasih dalam bukunya "Puasa Senin-Kamis" niat untuk puasa wajib, harus dilakukan pada malam hari sebelum fajar.

Baca Juga: Ini Niatnya Puasa Ganti Ramadhan Karena Haid

Hal ini berbeda dengan puasa sunah, dimana berniat untuk berpuasa sunah boleh dilakukan setelah fajar, asalkan seseorang belum makan sebelumnya.

Ini sesuai dengan apa yang pernah dilakukan oleh Rasulullah, ketika ia mengunjungi rumah istrinya Aisyah diluar bulan Ramadhan. Rasulullah SAW bertanya:


هل عندَكُم طعامٌ ؟ فقُلتُ : لا ! فقالَ : فإنِّي صائمٌ

Artinya: " 'Apakah engkau punya santapan siang?' Aisyah menjawab, 'Tidak'. Rasulullah berkata, 'Maka aku akan berpuasa'." (HR An-Nasa'i)

Baca Juga: Tak Harus Tunggu Puasa, Sempurnakan Amal Ibadah pada Bulan Rajab Ini


Hadits tersebut menunjukkan bahwa ketika Rasulullah bertemu dengan Siti Aisyah di rumahnya, beliau tidak menemukan makanan yang tersedia untuk makan siang. Oleh karena itu, Nabi memutuskan untuk berpuasa pada hari tersebut. ***

Editor: Ade Alkausar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x