Cerita Sejarah Nabi Muhammad SAW, Cocok untuk Anak TK, Mudah Disampaikan

20 Oktober 2022, 13:07 WIB
Teks sambutan ketua panitia acara lomba Maulid Nabi Muhammad SAW. //pexels.com/John-Mark Kuznietsov

JURNALACEH.COM- Nabi Muhammad SAW merupakan sosok yang menjadi suri tauladan umat muslim seluruh dunia. Diketahui Rasulullah lahir pada 12 Rabiul Awal Tahun Gajah.

Umat muslim selalu memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW hingga saat ini, bahkan juga dilakukan berbagai acara tentang Nabi Muhammad SAW, dan juga menceritakan sejarah Nabi Muhammad SAW kepada anak-anak.

Hal tersebut perlu dilakukan agar umat muslim senantiasa selalu mencintai Nabi Muhammad SAW dan terus meneladani Rasulullah.

Baca Juga: Contoh Desain Surat Undangan Acara Maulid Nabi Muhammad SAW 2022, Keren dan Kekinian

Bukan hanya mengulang sejarah Nabi Muhammad SAW, masyarakat pada umumnya juga mempraktekkan prilaku dan sifat-sifat Nabi Muhammad SAW dalam kehidupan sehari-hari.

Selain hal itu, sejarah Nabi Muhammad SAW juga sangat penting untuk diceritakan kepada anak-anak, agar generasi penerus mengetahui Nabi Muhammad SAW sejak dini.

Banyak cerita yang bisa disampaikan kepada anak-anak, berikut cerita Nabi Muhammad SAW yang telah dirangkum dengan singkat untuk anak TK dan mudah disampaikan.

Dikutip dari portalpurwokerto.pikiran-rakyat.com, ini cerita Nabi Muhammad SAW yang bisa menjadi referensi anda.

1. Cerita Kelahiran Nabi Muhammad SAW

Nabi Muhammad SAW lahir pada tanggal 12 Rabiul Awal atau bertepatan di hari Senin, 20 April 571 M. Kelahiran Nabi terjadi bersamaan dengan peristiwa penyerangan pasukan Raja Abrahah dari Yaman yang ingin menghancurkan Ka’bah.

Baca Juga: Meriahkan Bulan Maulid Nabi, 300 Orang Ikut Festival Dikee 2022 di Aceh Timur

Raja Abrahah bersama pasukan tentara bergajah berhasil dikalahkan oleh pasukan burung Ababil yang melemparkan batu panas dari neraka.

Nabi Muhammad dilahirkan di kota Makkah di tahun Gajah ini. Rasulullah lahir sebagai anak yatim. Ayahnya, Abdullah bin Abdul Muthalib telah wafat ketika Rasulullah SAW masih berada di dalam kandungan ibunya, Aminah binti Wahab.

Saat Rasulullah SAW masih berusia 6 tahun, ibunya pun meninggal dunia. Hal ini membuat sang kakek Abdul Muthalib mengasuh Nabi Muhammad yang masih kecil.

Kembali ditinggalkan keluarganya, Nabi Muhammad kehilangan sang kakek yang hanya merawatnya selama dua tahun.

Kemudian Nabi Muhammad dibesarkan oleh pamannya yakni Abu Thalib. Dari pamannya inilah Nabi kemudian diajak berdagang ke negeri Syam.

Baca Juga: Filosofi dan Tujuan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Nabi tumbuh menjadi seorang pedagang yang jujur sehingga disenangi oleh para pembeli.

2. Cerita Turunnya Wahyu Pertama kepada Nabi Muhammad SAW

Ketika Nabi Muhammad berusia dua puluh lima tahun, dia melakukan perjalanan dagang dengan berdagang barang yang diambil dari seorang janda kaya raya, Siti Khadijah binti Khuwailid.

Keduanya menikah dan pernikahannya menjadi yang bahagia. Keduanya menikah juga karena sifat jujur dan dapat dipercaya yang dimiliki Nabi Muhammad.

Selang beberapa waktu, Nabi Muhammad mendapatkan mimpi tak terduga dimana ia dihampiri oleh Malaikat Jibril. Rasulullah SAW tak bisa menghilangkan pikiran tersebut dari kepalanya sehingga beliau memutuskan untuk merenung sejenak di Gua Hira.

Pada saat itu, Malaikat Jibril benar-benar datang menemui Nabi Muhammad untuk menurunkan wahyu Allah SWT yang pertama berupa ayat QS. Al-Alaq 1-5.

“Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha Mulia, Yang mengajar (manusia) dengan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.” (Quran Surat Al-‘Alaq ayat 1-5).

Sejak kejadian itu, Nabi Muhammad mulai melakukan dakwah tersembunyi. Pengikut pertamanya yaitu Abu Bakar Al-Shiddiq, Zaid bin Haritsah, Ali bin Abi Thalib, Ummu Aiman dan Siti Khadijah.

Baca Juga: Filosofi dan Tujuan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

Sekian tahun berdakwah secara rahasia, Allah SWT memerintahkan Rasulullah agar kegiatan dakwahnya dilaksanakan terang-terangan. Perintah ini disampaikan melalui salah satu surat Al-Qur’an bernama Al-Hijr ayat 94.

“Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu) dan berpalinglah dari orang-orang yang musyrik.” (Quran Surat Al-Hijr ayat 94).

Sebagaimana sifat tabligh (menyampaikan) yang dimiliki oleh Nabi Muhammad, beliau pun menuruti suruhan Allah SWT.

Pada tahun ke-11 kenabian, Nabi Muhammad ditinggalkan selamanya oleh istri tercinta dan juga paman kesayangannya. Rasulullah begitu terpuruk kala itu.

Baca Juga: Kisah Nabi Muhammad SAW Singkat untuk Anak SD, Cerita Kelahiran Rasulullah

Maka, Allah mengirimkan malaikat Jibril untuk menemani Muhammad melanjutkan perjalanannya dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsa. Perjalanan berikut dikenal dengan sebutan Isra’ Miraj. Di sini juga terjadi peristiwa penting dimana Nabi Muhammad mendapat perintah bahwa sholat 5 waktu adalah hal yang wajib bagi umat Islam. ***

Editor: Farhan Nurhadi

Tags

Terkini

Terpopuler