Filosofi dan Tujuan Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW

- 19 Oktober 2022, 16:32 WIB
Ilustrasi/ayar Al Quran tentang Maulid Nabi Muhammad SAW
Ilustrasi/ayar Al Quran tentang Maulid Nabi Muhammad SAW /freepik/

JURNALACEH.COM - Saat memasuki bulan Rabiul Awal, umat muslim seluruh dunia biasanya mulai disibukkan dengan berbagai kegiatan. Kegiatan tersebut dilakukan dalam rangka merayakan peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW.

Perayaan bulan kehahiran Nabi terakhir umat Islam itu sendiri mulai diperingati jauh sesudah Nabi Muhammad SAW wafat. Ada beberapa pendapat tentang kapan persisnya perayaan itu mulai diperingati.

Namun, Kali ini kita tidak membahas tentang silang pendapat tersebut. Yang perlu kita ketahui adalah apa sebenarnya filosofi dan tujuan dari dilaksanakannya peringatan kelahiran Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Teks MC Acara Maulid Nabi Muhammad SAW 2022, Bisa untuk 2 Orang Pembawa Acara, Simpel

Dalam sebuah riwayat disebutkan, tujuan diperingatinya Maulid Nabi adalah untuk membangkitkan semangat jihad dari pasukan Sultan Salahuddin al-Ayyubi. Karena, dengan mengingat kelahiran Rasulullah, diharapkan semangat membara akan kembali muncul pada jiwa umat Islam.

Dari sejarah tersebut. perayaan momen Maulid Nabi yang masih dilakukan hingga saat ini, diharapkan menjadi refleksi bagi umat muslim untuk  membangkitkan semangat dalam menjalankan nilai-nilai yang telah diajarkan oleh Nabi Muhammad SAW.I

Di Indonesia, biasanya peringatan momen sakral itu sering diisi dengan ceramah tentang sejarah hidup Nabi Muhammad SAW. Hal ini dilakukan agar bisa dijadikan bahan renungan dalam mengukur seberapa jauh selisih subtansi amal beliau dengan kita, baik dalam bentuk hablun minAllah maupun hablun minannas.

Baca Juga: Gelar Maulid Nabi, Unusa Hadirkan Pendakwah Milenial Ganteng Ceramah di Masjid Agung Surabaya

Diantara sifat terpuji yang dicontohkan Rasulullah yaitu kesantunan, perdamaian, dan persaudaraan. Dengan memperingati hari kelahiran beliau, kita diharapkan mampu mengimplementasikan sifat-sifat mulia tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Peringatan ini harus dapat dijadikan sebagai momentum dalam mempersatukan kembali perpecahan yang selama ini sudah sangat mengkhawatirkan di tengah-tengah masyarakat, terutama karena masalah perbedaan pandangan politik.

Halaman:

Editor: Fauzi Jurnal Aceh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x