Khofifah Mengajak Muslimat NU untuk Menjadi Pionir dalam Menurunkan Angka Stunting

5 Mei 2024, 21:31 WIB
Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa/instagram/@khofifah.ip/ /

JURNALACEH.COM- Ketua Umum Direktorat Pusat (PP) Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Khofifah Indar Parawansa mengajak ribuan jemaah Muslimat NU di Kabupaten Malang, Jawa Timur, untuk menjadi pelopor membantu pemerintah menurunkan stunting.

Memperingati Harlah Muslimat NU ke-78 di Kabupaten Malang, Minggu, Khofifah mengatakan salah satu tugas besar ke depan terkait stunting yang bisa berdampak pada berbagai persoalan.

"Bangsa kita memiliki pekerjaan rumah yang salah satunya adalah terkait stunting. Stunting ini menjadi permasalahan kesehatan, sosial juga ekonomi yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kecerdasan anak,” katanya. Dikutip di Antaranews.com

Baca Juga: Kapan Jadwal Lebaran Muhammadiyah, Pemerintah, dan NU 2023? Cek Tanggalnya di Sini!

Khofifah menjelaskan, dengan tugas besar ini, peran Muslimat NU bisa menjadi penguat untuk bersinergi mencari tahu apakah masih ada anak atau balita yang mengalami stunting.

Dengan teridentifikasinya Muslimat NU, lanjutnya, penanganan terhadap balita dan anak stunting dapat segera dimulai. Perjuangan gizi buruk dan stunting perlu dilakukan untuk melahirkan generasi cerdas.

"Kalau kita ingin melahirkan generasi yang fatonah atau cerdas, maka generasi ke depan tidak boleh stunting. Maka Muslimat NU bisa menjadi penguat untuk menyisir apakah masih ada di sekitar kita anak yang terindikasi stunting, untuk segera ditangani bersama," katanya.

Baca Juga: Pemerintah Aceh: Kami Optimis Pengerjaan Renovasi Venue PON di Aceh Selesai Tepat Waktu

Ia menambahkan, dalam upaya memerangi stunting, harus dilakukan intervensi pada masa emas tumbuh kembang anak atau pada hari keseribu setelah lahir, bahkan saat ibu sudah menginjak usia remaja atau saat sedang hamil.

Menurutnya, penanganan anak prematur dan stunting seringkali terlambat. Oleh karena itu, pencegahan stunting harus dipastikan sejak anak masih dalam kandungan ibu, mencukupi kebutuhan nutrisinya agar anak lahir dengan berat badan cukup.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mendonasikan satu butir telur setiap hari kepada anak-anak stunting. Dengan harapan kebutuhan protein esensial anak dengan tanda stunting dapat terpenuhi setiap hari.

Baca Juga: Pemerintah Buka 3.445 Formasi Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) Lewat Jalur Sekolah Kedinasan

"Muslimat harus menjadi penguat bagaimana kita bisa melahirkan generasi yang cerdas," kata Gubernur Jawa Timur periode 2019-2024 itu.

Dalam kesempatan tersebut, Khofifah juga mengajak Muslim NU untuk berperan dalam membangun generasi Indonesia yang cerdas, berbudi luhur, dan terpuji.

Tahapan dan peran Muslimat NU dapat dimulai dari Pendidikan Prasekolah (PAUD), Kelompok Bermain (KB), Taman Kanak-Kanak, Raudaltul Athfal, serta Taman Pendidikan Al-Quran yang dikelola oleh Muslimat NU.

Baca Juga: 602 Instansi Pemerintah Usulkan 2,3 Juta CASN, Segini Gajinya

"Bagaimana anak dari usia yang masih dini, masih usia pertumbuhan diajarkan nilai-nilai keagamaan, kesantunan, dan juga akhlak. Hal tersebut diharapkan akan menjadi pondasi karakter anak bangsa yang memiliki akhlakul karimah," katanya

Pemerintah menargetkan angka stunting di Indonesia mencapai 14 persen pada tahun 2024, sedangkan angka stunting Indonesia pada tahun 2022 sebesar 21,6 persen, turun dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 24,4 persen.***

Editor: Farhan Nurhadi

Tags

Terkini

Terpopuler