Sebab dan Akibat Stunting di Indonesia, Ini Penjelasan BKKBN

- 18 Juli 2022, 17:38 WIB
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) dalam program klarifikasi yang dibuat oleh pikiran rakyat, Senin 18 Juli 2022.
Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dr. Hasto Wardoyo, Sp.OG (K) dalam program klarifikasi yang dibuat oleh pikiran rakyat, Senin 18 Juli 2022. /Tim Jurnal Aceh 3/

"Masih bisa ditoleransi apabila stuntingnya itu tidak lebih dari 20 persen,".

Secara total kata Hasto stunting di Indonesia 24,4 persen, sedangkan pernikahan dan hamil dibawah 14 tahun rata-rata 22/1000.

"Mereka yang sudah pernah hamil dan melahirkan usia antara 15-19 tahun, dari situ angka bisa dicari padanya, ketika persentasenya 24,4 persen yaitu rata-rata 22/1000," tambahnya.

Kontribusi dari kawin usia muda, menurut Hasto menjadi salah satu faktor yang membuat tidak optimalnya pertumbuhan (stunting).

"Mereka itu sebetulnya masih tumbuh, karena sudah kawin, hamil sehingga harus menumbuhkan orang lain (janin) yang sedang dikandung, maka stunting itu terjadi," tutupnya.***

Halaman:

Editor: Muharryadi

Sumber: YouTube Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x