Network
JURNALACEH.COM- Dunia sempat tercengang, saat beredar video pidato pengunduran diri Perdana Menteri Inggris Boris Johnson.
Pengumuman pengundurannya pada Kamis 7 Juli 2022. Hal itu terjadi usai dirinya ditinggalkan para pendukungnya, yaitu para menteri dan anggota parlemen Partai Konservatif.
Mereka menganggap, Boris Johnson tak pantas lagi menjabat sebagai Perdana Menteri.
Baca Juga: Begini Respons Anak Muda Aceh Jaya Saat Kursi Pj Bupati Dipegang oleh Putra Abdya
Dalam video yang beredar, ia juga menyebutkan bahwa, Partai Konservatif di parlemen menginginkan adanya pemimpin baru partai, dan Perdana Menteri baru.
Namun, menariknya adalah, pengunduran diri PM Inggris, rupanya sudah diprediksi jauh-jauh hari oleh petinggi Sunda Empire Lord Rangga.
Hal itu diucapkan Lord Rangga saat diwawancarai oleh salah satu televisi swasta sekitar 2 tahun lalu.
Baca Juga: Emisi dan Transisi Energi Jadi Menu Sarapan Sri Mulyani Bareng Menkeu dan Gubernur Bank Sentral G20
Dalam video yang berdurasi 13,33 detik tersebut, awalnya Lord Rangga mengaku bahwa Sunda Empire bersahabat dengan Amerika hingga Belanda.
Ia juga menyebut, telah membangun kekerabatan dengan sejumlah negara, dari Amerika Serikat, Inggris dan Belanda. Karena menurutnya, dalam membangun bangsa tidak cukup bila hanya di internal saja, tetapi posisi tatanan Indonesia juga harus dioerhatikan.
"Semua negara terutama Amerika kita bersahabat, dan Inggris bersahabat semua bersahabat Belanda pun bersahabat," ungkapnya dengan jelas.
Lanjutnya, ia juga mempertanyakan kondisi dunia sata ini, termasuk soal Paul Paulus dan Presiden Bank dunia mengundurkan diri.
Setelah itu, ia juga dengan lantang mempertanyakan soal kenapa PM Inggris mundur dalam video yang beredar sekitar tahaun 2020 bulan Januari.
"Coba simak, dengan kondisi keadaan bangsa ini kenapa kemarin paul Paulus mengundurkan diri, Kenapa presiden Bank Dunia mengundurkan, padahal enak kok. Dan juga kenapa Perdana Menteri Inggris mengundurkan diri. Jadi, persoalan-persoalan ini adalah harus disimak. Karena, membangun bangsa ini tidak cukup hanya melihat persoalan yang ada di internal kita dalam Indonesia," tegasnya.
Hingga saat ini, tidak ada yang mengetahui jelas bagaimana kedekatan Sunda Empire dengan negara-negara yang disebutkan diatas. Yang namun, ucapan Rangga 2 tahun lalu, saat ini terbukti.***
