Hikmah dan Rahasia dibalik Hari, Bulan, dan Tahun Kelahiran Rasulullah SAW.

- 5 November 2022, 22:10 WIB
Kumpulan spanduk Maulid Nabi Muhammad 1444 H.
Kumpulan spanduk Maulid Nabi Muhammad 1444 H. /Twibbonize

JURNALACEH.COM- Maulid Nabi Muhammad saw. telah diperingati oleh seluruh umat muslim pada 8 Oktober 2022 lalu. Nabi Muhamad saw. lahir di Kota Makkah pada hari Senin, tanggal 12 bulan Rabiul Awwal, tahun 571 M (diperkirakan 53 tahun sebelum hijriah) atau biasa disebut tahun gajah. Umat Islam memperingati Maulid Nabi dengan berbagai kegiatan  yangdigelar sebagai tanda cinta kepada Rasulullah.

Dalam Islam, ada banyak hari dan bulan yang dimuliakan, seperti malam lailatul qadar, malam nisfu Sya’ban, hari Jumat, bulan Ramadhan sebagai bulan turunnya Al-Qur’an, atau bulan-bulan mulia dalam Islam (asyhurul hurum), yaitu Rajab, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Muharram.

Baca Juga: Tanda-tanda Kemunculan Dajjal di Akhir Zaman dalam Pandangan Al-Qur’an

Tetapi, Allah tidak memilih kelahiran Nabi Muhammad saw. pada bulan-bulan mulia tersebut, tapi justru kelahiran nabi sendiri yang membuat bulan kelahirannya, Rabiul Awal menjadi istimewa dan diagungkan. Hal ini tentu ada hikmah dan rahasia dibaliknya.

Husnul Maqshid fi Amalil Mawlid  karya Jalaluddin As-Suyuthi mengutip penjelasan Ibnul Haj Al-Abdari Al-Maliki Al-Fasi (halaman 67-68) terkait hikmah dibalik kelahiran Nabi Muhammad saw pada hari Senin, bulan Rabiul Awal. 

Pertama, Senin adalah hari di mana Allah menciptakan pohon. Hari Senin mengingatkan pada penciptaan makanan pokok, tempat berteduh, rezeki, aneka buah, dan secara tersirat memberikan makna bahwa Rasulullah SAW adalah sosok penebar kemanfaatan. 
Baca Juga: Simak, Hari Kiamat dalam Perspektif Al-Qur’an

Kedua, secara etimologi (bahasa), kata “Rabi” (Rabiul Awal) berarti musim semi sebagai isyarat dan optimistis. Terhubung dengan penjelasan Abu Abdirrahman As-Shaqli yang mengatakan bahwa setiap orang memiliki “nasib" (baik) dari namanya.

Ketiga, musim semi (Ar-Rabi’) merupakan musim yang paling adil dan terbaik seperti halnya memberikan syariat Nabi Muhammad saw yang paling adil (paling toleran).

Keempat, Allah memang ingin memuliakan waktu tersebut karena kelahiran Nabi Muhammad saw. Seandainya Nabi Muhammad saw dilahirkan pada waktu- waktu mulia maka orang akan mengira bahwa Nabi Muhammad saw menjadi mulia karena dilahirkan pada waktu mulia.

Baca Juga: Kehidupan di Akhir Zaman Versi Abu Ali al-Nadwi al-Maliki

Oleh karena itu, momen perayaan maulid Nabi dijadikan sebagai bentuk mengungkapkan kecintaan dan rasa syukur atas kelahiran manusia paling mulia dimuka bumi. Semoga dengan mengetahui berbagai macam hikmah dibalik lahirnya Nabi, dapat menambah pengetahuan dan menumbuhkan keyakinan dan kecintaan kita kepada Rasulullah SAW. ***

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x