Contoh Kultum Ramadhan Singkat Tentang Keistimewaan Puasa di Bulan Ramadhan

- 11 April 2023, 14:51 WIB
Ilustrasi Kultum Ramadhan/Unsplash/Raja Dwi Wicaksana
Ilustrasi Kultum Ramadhan/Unsplash/Raja Dwi Wicaksana /

JURNALACEH.COM– Berikut ini ada contoh kultum Ramadhan singkat yang bisa kamu coba sesuai dengan konteks. Kultum merupakan kepanjangan dari kuliah tujuh menit yang dibawakan secara singkat berisi tentang pesan atau nasihat kebaikan kepada muslim yang lain.

Kultum sering kita jumpai saat memasuki bulan Ramadhan dan biasanya disampaikan sebelum buka puasa, sebelum terawih, sesudah terawih, dan sesudah subuh. Kultum ini bisa di sampaikan dengan waktu 5 menit.

Banyak tema atau pesan kultum yang bisa kamu jadikan sebagai tema untuk menyampaikan kultum. Tema-tema yang biwakakan dalam kultum bukan hanya tentang bulanr Ramadhan akan tetapi bisa mengangkat berbagai keutamaan lainnya.

Baca Juga: Contoh Kultum Singkat Tentang Keistimewaan Sedekah di Bulan Ramadhan, Penuh Berkah dan Mudah Dihafal

Berikut ini contoh kultum Ramadhan tentang keistimewaan puasa di bulan Ramadhan

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Puji beser tasyukur mari bersama-sama kita panjatkan kepada Allah SWT, yang mana oleh Allah Telah memberikan kita sehat badan dan sehat pikiran sampai hari ini. Salawat dan salam tidak lupa pula saya sanjung sajikan kepada pada bagiana kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, para sahabat, sampai kepada umatnya yang semoda selalu dalam ketaatan mengikuti ajaran sunah maupun wajib.

Dalam kesempatan kali ini saya akan menyampaikan kultum tentng keistimewaan bulan puasa Ramadhan.

Baca Juga: Contoh Kultum Ramadhan Singkat Mengenai Keutamaan 10 Hari Terakhir Ramadhan Beserta Dalil, Jelas dan Bermakna

Begitu banyak riwayat yang menjelaskan tentang keistimewaan puasa dibandingkan dengan ibadah-ibadah lainnya. Ada salah satu hadis yang menjelaskan tentang kelebihan puasa daripada ibadahlainnya. Berikut ini arti dari hadis qudsi berikut.

Artinya: “Semua amal perbuatan anak adam yakni manusia itu adalah untuknya melalui berpuasa, karena sesungguhnya puasa itu untuk-ku dan aku yang akan memberikan balasan dengannya,”.

Dari hadis qudsi di atas menjelaskna tentang ibadah puasa memiliki derajat yang tinggi di sisi Allah SWT. Kata “Untuk-Ku” merupakan bentuk sandaran ibadah puasa kepada Allah SWT yang ditunjukkan betapa tingginya deraja puasa dibandingkan dengan ibadah lainnya.

Baca Juga: Materi Kultum dan Ceramah Singkat Ramadhan 2023, Praktis dan Mudah Diingat!

Dari hadis di atas bisa kita artikan kalimat dari “karena sesungguhnya puasa itu adalah untuk-Ku dan aku yang akan memberikan balasan dengannya”. Kalu kita pahami, pasti akan muncul pertanyaan, bukankan semua ibadah itu akan di balas oleh Allah SWT? Lalu kenap di hadis itu seolah-olah puasa yang langsung dibalas oleh Allah SWT? Seakan menyepelekan ibadah yang lain. Para ulama memiliki perbedaan pendapat dalam hadis ini, mengapa puasa memiliki kestimewaan yang lebih di hadapan Allah SWT. Berikut ini penjelasannya.

1. Puasa merupakan ibadah yang tidak biasa dibawa dalam riya atau pamer. Puasa juga termasuk dalam ibadah yang tidak nyata. Artinya ibadah puasa tidak memiliki gerakan yang  bisa kita bedakan orang berpuasa dengan orang yang tidak berpuasa.

Berbeda dengan ibadah lain yang memiliki gerakan yang nyata seperti sholat, haji, zakat dan ibaddah lainnya. Kita bisa membedakan orang yang sholat dengan orang tidak sholat bisa kita bedakan dengan jelas. Karena sholt bisa kita lihat dengan gerakan.

Baca Juga: Kultum Ramadan Singkat 2023 Dengan Tema Kesalehan Sosial di Bulan Puasa

Antar orang yang sedang melakukan haji dan tidak juga sama halnya dengan sholat. Meskipun puasa bisa masuk dalam riya itu hanya dengan ucapan. Misalnya ada orang yang berkata “Saya ini sedang berpuasa loh”. Hanya bisa kita lihat dari ucapan saja berbeda dengan ibadah lain yang bisa kita lihat dalam wujud riya melalui gerakan atau ucapan.

2. Puasa dapat membuat setan tidak bisa menggoda kita. Saat sedang puasa kita akan menahan diri untuk tidak makan dan minum sebelum sampai waktu magrib. Ketika makana tidak masuk kedalam tubuh maka nafsu dalam diri akan terkendali. Karena nafsu merupakan pintu masuk utama untuk setan dalam menjerumuskan manusia dalam perbuatan maksiat.

3. Pahala puasa lebih besar daripada ibadah lainnya. Menurut Al-Qurtubi setiap amal ibadah sudah ditentukan besar pahala yang diperoleh mulai dari 10 kali lipat, sampai 700 kali lipat pahala dan sampai Allah SWT kehendaki.

Baca Juga: Contoh Ceramah Kultum Ramadhan Tentang Keutamaan Shalat Tarawih Malam Ke 18, Menarik dan Penuh Hikmah

4. Dalam kitab Durrah an-Nashihin halaman 13, Syekh Utsman Syair mengutip pernyataan Abul Hasan menjelaskan bahwa semua amal ibadah akan Allah SWT balas dengan surga, berbeda dengan puasa, pahalanya langsung dari Allah SWT tanpa ada penghalang apa pun.***

Update berita dan artikel menarik lainnya di Google News

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x