JMM: Perbedaan Penetapan 1 Syawal 1444 H Adalah Rahmat, Memperkuat Kerukunan Umat

- 21 April 2023, 08:45 WIB
Syukron Jamal
Syukron Jamal /JurnalAceh.com/

JURNALACEH.COM - Jaringan Muslim Madani (JMM) mengatakan perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H atau lebaran Idul Fitri 2023 di Indonesia seharusnya tidak menjadi masalah, karena setiap pihak memiliki dasar metode penetapan yang dapat dipertanggungjawabkan.

 

Direktur Eksekutif JMM, Syukron Jamal, menegaskan bahwa perbedaan tersebut seharusnya menjadi rahmat dan memperkuat persatuan umat atau ukhuwah islamiyah, serta menjaga persatuan dan kesatuan bangsa melalui semangat saling menghargai dan menghormati satu sama lain.

"Masyarakat muslim di Indonesia sudah memiliki modal yang kuat dalam menyikapi perbedaan terlebih soal penetapan 1 Syawal 1444 H yang dari dulu tidak jadi persoalan. Ini justru jadi rahmat modal penting membangun sikap moderat dan toleran saling menghargai dan menghormati satu sama lain menjaga persatuan dan kerukunan umat," kata Syukron kepada media di Jakarta pada Kamis 20 April 2023.

Baca Juga: Yuk Simak! Update Lokasi di Banda Aceh yang akan Melaksanakan Sholat Idul Fitri 1444 H Esok Hari

 

Syukron menambahkan bahwa dalam menyikapi perbedaan penetapan 1 Syawal 1444 H, masyarakat harus menjunjung tinggi nilai toleransi dan menghormati perbedaan pandangan, sehingga tidak mengganggu semangat kemenangan kembali ke fitrah manusia yang terkandung dalam Idul Fitri.

Dia menegaskan bahwa toleransi sesama umat menjadi modal penting dalam membangun sikap toleran antar umat beragama di Indonesia.

"Yang melakukan ibadah sholat id pada Jum'at dipersilahkan bahkan difasilitasi dengan tetap menghormati yang masih melaksanakan puasa. Pun demikian yang lebarannya hari Sabtu menghargai saudara-saudara kita yang berlebaran duluan. Toleransi sesama umat ini jadi modal penting untuk bertoleransi juga antar umat beragama di Indonesia," jelas Syukron.

 

Baca Juga: Ini Dia, 3 Wisata Malam di Binjai Terbaru 2023 yang Wajib Dikunjungi saat Libur Lebaran Bersama Keluarga

Syukron juga mengingatkan bahwa Lebaran Idul Fitri di Indonesia selain merupakan ritual keagamaan juga mempunyai unsur budaya dan tradisi masyarakat, yakni mudik sebagai implementasi silaturahmi antar keluarga dan sanak saudara baik yang dekat maupun yang jauh dalam suasana penuh kebersamaan.

Oleh karena itu, segala bentuk perbedaan sikap dan pandangan harus disikapi dengan bijak sehingga tidak mengotori semangat kemenangan kembali ke fitrah manusia (idulfitri) tersebut.

 

"Dalam Islam, perbedaan itu rahmat terlebih di Indonesia yang paling penting tetap rukun dan guyub. Kita nikmati perbedaan tersebut sambil menikmati suasana kebersamaan di hari raya, menikmati kemenangan kembali ke fitri," pungkas Syukron. ***

Editor: Ade Alkausar


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x