Network
Ketupat Sumpil adalah hidangan khas Jawa Tengah. Makanan ini terbuat dari ketupat yang dibungkus dengan daun jati, kemudian diikat dengan lidi. Ketupat Sumpil biasanya disajikan dengan opor ayam atau gulai ayam.
Ketupat Sumpil melambangkan cita-cita yang tinggi. Makna tersirat dari makanan yang satu ini diantaranya adalah bentuk segitiga dari kupat sumpil melambangkan hubungan antara manusia dengan Tuhannya dan hubungan antara sesama manusia.
3. Nasi Tumpeng Rasulan
Nasi Tumpeng Rasulan adalah hidangan khas Betawi. Makanan ini terbuat dari nasi kuning yang dibentuk menjadi kerucut, kemudian dihias dengan berbagai lauk pauk. Nasi Tumpeng Rasulan biasanya disajikan saat Maulid Nabi dan acara-acara besar lainnya.
Nasi Tumpeng Rasulan melambangkan rasa syukur atas nikmat yang telah diberikan oleh Allah SWT.
4. Kuah Beulangong
Kuah Beulangong adalah hidangan khas Aceh. Makanan ini terbuat dari ikan laut yang dimasak dengan bumbu rempah-rempah. Kuah Beulangong biasanya disajikan saat Maulid Nabi dan acara-acara besar lainnya.
Baca Juga: Ini Lho, Contoh Teks Ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW yang Singkat yang Bisa Jadi Referensi Tausiyah
Kuah Beulangong melambangkan keberagaman budaya dan agama di Indonesia. Kue Kolombengi melambangkan kebahagiaan dan kegembiraan.
5. Kue Kolombengi
Kue Kolombengi dalah hidangan khas Gorontalo. Makanan ini terbuat dari tepung beras, gula merah, dan kelapa parut. Kue Kolombengi biasanya disajikan saat Maulid Nabi dan acara-acara besar lainnya.
Kue kolombengi memang sudah ada sejak zaman dulu saat perayaan Maulid Nabi. Kolombengi sendiri merupakan lambangkan erat silaturahmi warga Gorontalo saat perayaan hari besar Islam.
Nah, itu dia hidangan khas Indonesia yang umumnya banyak di jumpai saat perayaan Maulid. Hidangan-hidangan ini menjadi salah satu daya tarik tersendiri dari perayaan Maulid Nabi di Indonesia. Selain untuk merayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW, hidangan-hidangan ini juga menjadi sarana untuk mempererat tali silaturahmi antar umat Muslim.***
