BMKG : Erupsi Gunung Marapi Sumatera Barat Berdampak Buruk untuk Penerbangan, Simak Informasi Lengkapnya

- 6 Desember 2023, 20:43 WIB
ilustrasi gunung/freepick.com/@wirestock
ilustrasi gunung/freepick.com/@wirestock /

JURNALACEH.COM - Pada tanggal 3 Desember 2023, Gunung Marapi di Sumatera Barat meletus dengan semburan abu vulkanik mencapai ketinggian 5.891 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Dampak dari erupsi ini ternyata tidak hanya terasa di daratan, tetapi juga sangat signifikan bagi dunia penerbangan.

Dikutip dari https://www.bmkg.go.id/, Deputi Bidang Meteorologi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Guswanto, memberikan penjelasan mengenai dampak erupsi tersebut.

Kode Warna Penerbangan dan Pergerakan Abu Vulkanik

Erupsi Gunung Marapi membuat kondisi udara di sekitarnya tercemar abu vulkanik, mencapai ketinggian 15.000 meter di atas permukaan laut. Kode warna penerbangan pun berubah menjadi merah, menandakan tingkat bahaya yang tinggi. Abu vulkanik bergerak ke arah utara hingga barat dengan intensitas pekat, membentuk pola abu-abu hingga hitam.

Baca Juga: Gunung Ibu di Maluku Utara Erupsi Setinggi 1.000 meter di Puncak

Pengamatan dan Peringatan Penerbangan

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melakukan pengamatan, sedangkan Volcanic Ash Advisory Center (VAAC) Darwin mengeluarkan Volcanic Ash Advisory (VAA) berupa poligon potensi area terdampak abu vulkanik.

BMKG, melalui Meteorological Watch Office (MWO) Jakarta, menerbitkan SIGMET (Significant Meteorological Information) sebagai panduan bagi penerbangan yang melewati daerah terdampak.

SIGMET WV untuk Sebaran Abu Vulkanik

Halaman:

Editor: Fauzi Jurnal Aceh


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x