Network
JURNALACEH.COM - Belakangan ini, akun media sosial resmi Direktorat Jenderal Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan menuai kritik pedas dari para netizen di media sosial. Hal itu terjadi karena bea masuk atau pajak atas barang dari luar negeri hingga ratusan juta rupiah.
Adapun yang menjadi viral adalah pengiriman sepatu seharga Rp. 10.000.000,- yang dikenakan pajak dan bea masuk hingga Rp. 30.000.000,-. Kemudian hibah alat belajar tunanetra dari perusahaan asal Korea Selatan yang dikenakan bea masuk mencapai Rp. 316.000.000,-
Akibat kedua kasus ini, akun Instagram resmi Bea Cukai @beacukairi ramai diserang oleh warganet dengan berbagai komentar pedas hingga keluhan. Isi pesan adalah berbagai macam keluhan atas kinerja dan pelayanan, hingga ada yang membandingkan dengan instansi lainnya di Indonesia.
Salah satu aku Instagram @asri513 menuliskan “Bea Cukai adalah mafia terhormat yang berlindung di balik instansi pemerintahan. Itu biasanya ada di film-film gitu kan,” tulisnya.
Tanggapan Meukeu Sri Mulyani
Terkait permasalahan ini, Menteri Keuangan Republik Indonesia Sri Mulyani Indrawati akhirnya buka suara dan memberikan tanggapan. Dia mengaku sudah meminta lembaga tersebut memperbaiki pelayanan hingga mendengar masukan dari masyarakat.
"Saya telah meminta Bea Cukai untuk terus meningkatkan pelayanannya, karena masyarakat tentu berharap adanya kepastian, kecepatan, dan kenyamanan,” kata Sri Mulyani.
Dia memberikan penjelasan bahwa DJBC dalam melakukan tugasnya terdiri dari menghimpun bea masuk dan pajak, fasilitator perdagangan, mendukung industri dalam negeri dan menjaga masyarakat.
Sri Mulyani sudah memberikan instruksi kepada DJBC bekerjasma dengan dengan pemangku kebijakan, Sri Mulyani juga menyampaikan ucapan terima kasih atas masukan dari masyarakat dengan tujuan untuk memperbaiki kinerja bea cukai.
