Peningkatan Program D3, Menjadi Sarjana Terapan Tingkatkan SDM Unggul

- 17 Desember 2021, 18:20 WIB
Webinar Peningkatan Program Diploma Tiga menjadi Sarjana Terapan, beberapa waktu lalu.
Webinar Peningkatan Program Diploma Tiga menjadi Sarjana Terapan, beberapa waktu lalu. /Tan/Denty.A


JURNALACEH PRMN -- Peningkatan program D3 menjadi sarjana terapan menjadi salah satu terobosan baru yang dicanangkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi (Ditjen Diksi).

Karenanya, untuk mengetahui lebih jelas mengenai persyaratan maupun pelaksanaannya,

Ditjen Diksi menggelar Webinar Peningkatan Program Diploma Tiga menjadi Sarjana Terapan, beberapa waktu lalu. Jakarta, 17 Desember 2021.

Baca Juga: Situs Tempat Mencari Referensi Karya Tulis Ilmiah Terbaik - Jurnalaceh.com

Baca Juga: Kemendikbudristek Memberi Penghargaan, untuk 40 DUDI atas Dedikasi dalam Pedidikan Vokasi.

Baca Juga: Nadiem Makarim Serahkan KIP Kuliah Merdeka, untuk Siswa Berprestasi dari Keluarga tidak Mampu

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto mengatakan dengan adanya peningkatan program D3 menjadi sarjana terapan tersebut diharapkan mampu menjadi kekuatan bangsa. 

Melansir Jurnalaceh.com dari situs Kemendikbud, ''Syaratnya itu sesuatu yang agar upgrade D3 menjadi D4 itu relatif berkembang sehingga nantinya upgrade menjadi kekuatan bangsa yang berkompeten dan unggul, bukan hanya kinerja yang memuaskan lulusan S1 sarjana terapan,'' ujar Dirjen Wikan yang disampaikan secara virtual pada Selasa (14/12) .

Ia menambahkan, adanya peningkatan program diploma tiga menjadi sarjana terapan bukan merupakan kewajiban. Sehingga, dosen maupun pimpinan perguruan tinggi penyelenggara pendidikan vokasi dapat mempertahankan program studi diploma tiga tetap.

'' Ini bukan kewajiban, silakan jika Bapak/Ibu ingin mempertahankan D3 yang menyenangkan. Tidak ada paksaan, tidak ada regulasi ini harus naik ke D4,'' lanjutnya.

Menurut hasil survei per 10 Oktober 2021, jumlah prodi di Indonesia mencapai 35.900 dengan prodi S1 ​​saat ini menduduki proporsi sekitar 84,8 persen. Sedangkan sarjana terapan hanya 2 persen, dan D3 hanya 13,1 persen, serta 0,1 persen sisanya adalah D2 dan D1 merupakan angka yang mengindikasi adanya masalah.

Melihat hal itu, Direktur Kelembagaan dan Sumber Daya Pendidikan Vokasi, Henri Tambunan mengatakan bahwa dengan adanya program peningkatan diploma tiga menjadi sarjana terapan merupakan satu terobosan sekaligus solusi tersendiri. 

''Tampak ketidaksepadanan antara D4, D2, dan prodi lainnya. Berdasarkan hal tersebut mengakibatkan banyak kebutuhan jabatan atau pekerjaan yang seharusnya menjadi porsi lulusan D4 akhirnya diisi oleh lulusan S1 atau akademik,'' pungkas Henri.

Kemudian, Henri menambahkan, sebagaimana pendidikan vokasi diarahkan meluluskan SDM yang terampil dan mudah terserap di dunia kerja, maka salah satu ciri pendidikan vokasi adalah menjalin kemitraan dengan industri. 

Halaman:

Editor: Erliandy, ST.

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x