81 Pengungsi Rohingya Terkatung-katung di Laut Selama Empat Bulan sebelum Terdampar di Aceh

- 5 Juni 2021, 22:43 WIB
81 orang imigran etnis Rohingya terdampar di Pulau Idaman, Gampong Kuala Simpang Ulim, Aceh Timur, Jumat 4 Juni 2021, saat sudah di evakuasi ke daratan.
81 orang imigran etnis Rohingya terdampar di Pulau Idaman, Gampong Kuala Simpang Ulim, Aceh Timur, Jumat 4 Juni 2021, saat sudah di evakuasi ke daratan. /Safrizal/

JURNAL ACEH-81 pengungsi etnis Rohingya yang terdampar di Aceh Timur berlayar meninggalkan kamp pengungsian di Cox’s Bazzar, Bangladesh, sejak 11 Februari 2021. Selama empat bulan berada di atas kapal, mereka ditolak masuk.

“Mereka mencoba masuk ke India. Namun ditolak. Saat mereka mencoba kembali ke Bangladesh, mereka juga ditolak,” kata Gading Gumilang Putra dari Yayasan JRS Indonesia, mengutip mengutip keterangan para pengungsi, Sabtu, 5 Juni 2021.

Setelah empat bulan terkatung-katung di laut, mereka akhirnya terdampar di Aceh Timur. Perjalanan itu sendiri sangat membahayakan nyawa mereka. Mereka kerap didatangi para penipu dan pelaku perdagangan manusia.

Baca Juga: Koalisi Masyarakat Sipil Minta Pemerintah Tak Usir Imigran Rohingya

Sementara di atas kapal, mereka juga harus bertahan menghadapi kekerasan, cuaca ekstrim dan kepalaran. Padahal, di atas kapal itu juga terdapat anak-anak dan orang tua.

Gading mengatakan tidak jalur keluar yang aman bagi mereka untuk keluar dari Bangladesh dengan menggunakan jasa penyelundup. Mereka terpaksa membayar mahal untuk itu. Mereka juga harus memiliki sponsor, terutama keluarga mereka yang lolos dan berada di negara lain, untuk mengongkosi perjalanan penuh risiko tersebut.

"Saat ini, mereka masih berada di Pulau Idaman yang cukup terpencil dan tidak berpenghuni sehingga akses terbatas termasuk makanan, listrik, dan fasilitas kesehatan. Hingga saat ini diperlukan koordinasi dan kolaborasi untuk menyelamatkan mereka ke tempat yang lebih layak," kata Gading.

Baca Juga: Pengungsi Rohingya di Aceh Timur Akan Ditangani UNHCR

Gading mengatakan Aceh memiliki dua fasilitas yang memadai untuk menampung para imigran. Satu di antaranya di gedung Balai Latihan Kerja di Lhokseumawe.***

Editor: Fauji Yudha


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x