Selain bangunan utama, terdapat juga bangunan lain yang didirikan di atas lahan yang luas tersebut, seperti gedung pameran tetap, gedung pertemuan, gedung pameran temporer, perpustakaan, laboratorium, dan gedung galeri.
Tahun 1975, pengelolaan Museum Aceh diserahkan ke Departemen Kebudayaan dan Pendidikan.
Sehingga pada 28 Mei 1979, status bangunan ini kemudian dinaikkan menjadi Museum Negeri Aceh, yang diresmikan oleh Daod Yosoef, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan pada masa itu.
Sampai 20 tahun setelah itu, kewenangan penyelenggaraan Museum Aceh diserahkan pada Pemerintah Daerah Aceh sampai saat ini.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Wisata Guci Paling Populer Tahun 2023, Yuk Kepoin Destinasi Wisata Serunya
Museum ini jadi salah satu tempat wisata sejarah terpopuler di Banda Aceh, karena Museum Aceh sangat menarik dari sisi historis sehingga ramai dikunjungi wisatawan.