Baca Juga: Wonosobo Punya Wisata Religi Makam Kyai Walik, Selalu Ramai Peziarah
Dari hasil penelusuran pada situs resmi Leiden University Libraries, saya menemukan sebuah arsip foto terkait Paviliun Aceh pada Pameran Kolonial di Semarang.
Foto tersebut diambil pada tahun 1914 di Semarang, dan di dalam foto ada sejumlah laki-laki di depan Paviliun Aceh sedang memegang alat musik tradisional Aceh, yaitu rapai.
Foto tersebut berjudul Muzikanten uit Atjeh met trommels voor het paviljoen van Atjeh op de Koloniale Tentoonstelling te Semarang, yang artinya musisi Aceh dengan gendang di depan paviliun Aceh di Pameran Kolonial Semarang.
Baca Juga: Mau Kaya Batin? Mari Wisata Religi ke Makam Sunan Giri di Gresik
Setelah melihat keberhasilan pada pameran di Semarang, Stammeshaus mengusulkan kepada Gubernur Sipil dan Militer Aceh, H.N.A Swart, supaya membawa kembali Paviliun tersebut ke Aceh.
Pada 31 Juli 1915, Paviliun Aceh kemudian dipulangkan ke Aceh. Awalnya Rumoh Aceh ini ditempatkan di sebelah timur Blang Padang, Kutaraja (Banda Aceh sekarang).