Peringati Hari Preeklamsia Sedunia 2023, Aceh Peduli ASI Gelar Instagram Live untuk Mengedukasi

- 22 Mei 2023, 09:29 WIB
Ilustrasi Tensi Darah / Pixel
Ilustrasi Tensi Darah / Pixel /

JURNALACEH.COM - Hari Preeklamsia Sedunia diperingati setiap tahunnya pada tanggal 22 Mei. Dalam kesempatan ini, organisasi Aceh Peduli ASI (APA) turut memperingati dengan mengadakan siaran langsung di instagram @acehpeduliasi mengangkat tema “Preeklamsia pada Ibu Hamil” Bagaimana Cara Mencegahnya?”

Aceh Peduli ASI juga mengajak kolaborasi bersama dr. Nareswari Cininta, Sp.OG sebagai narasumber melalui akun instagram @nareswaricin.

Instagram live tersebut telah diadakan kemarin pada Minggu 21 Mei pukul 20:30 – 21:30 WIB.

Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran pada ibu hamil tentang preeklamsia dan gejala - gejala bahaya yang dapat mengancam jiwa. Selain itu, preeklamsia menjadi salah satu penyebab tertinggi kematian ibu di Indonesia dan Dunia.

Baca Juga: 5 Makanan yang Paling Cocok Dimakan pada Saat Cuaca Panas, Baik untuk Kesehatan!

Menurut pemaparan dr.Nareswari di siaran langsung tersebut, Angka Kematian Ibu (AKI) Indonesia cukup tinggi sekitar 300/100.000 kelahiran hidup, hal ini dapat dilihat dari data Riskerdas.

Penyebab kematian ibu terjadi akibat pendarahan pasca persalinan , hipertensi - preeklamsia pada kehamilan, perdarahan, dan infeksi. Hipertensi - Preeklamsia pada kehamilan menempati urutan kedua penyebab kematian ibu di Indonesia.

Lalu apa sih Preeklamsia itu ? Mungkin sebagian orang masih asing dengan kata preeklamsia.

Preeklamsia adalah tekanan darah tinggi dengan komplikasi pada ibu hamil. Kondisi ini biasanya terjadi ketika usia kehamilan mencapai 20 minggu sampai 6 minggu pasca persalinan.

dr. Nareswari menyampaikan gejala preeklamsia pada ibu hamil bisa terbagi dua yaitu :
Gejala Ringan : tekanan darah tinggi, nyeri kepala, nyeri leher dan bahu
Gejala Berat : tekanan darah tinggi, nyeri kepala, nyeri leher, nyeri di perut bagian atas (ulu hati), mual muntah, bengkak di kaki dan bisa komplikasi di organ lain seperti liver.

Mengenal Penyebab Preeklamsia
 
Penyebab preeklamsia adalah masalah perkembangan pada plasenta.
Ibu hamil dengan preeklamsia memiliki pembuluh darah yang tidak berfungsi optimal, sehingga bentuknya lebih sempit dan merespon sinyal hormonal secara berbeda. Hasilnya, aliran darah yang masuk ke plasenta menjadi terbatas.
 
Beberapa penyebab pembuluh darah tidak berfungsi dengan baik adalah sebagai berikut:
 
* Kurangnya aliran darah menuju rahim.
* Kerusakan pada pembuluh darah.
* Faktor turunan(genetik) dari ibu atau saudara perempuan
* Ibu hamil mengalami gangguan kesehatan dan stress

Selain beberapa penyebab di atas, sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko preeklamsia pada ibu hamil adalah:
 
* Kehamilan pertama pada usia 40 tahun
* Memiliki riwayat preeklamsia sebelumnya.
* Obesitas.
* Hamil dengan jarak lebih dari 10 tahun dari kehamilan sebelumnya.
* Memiliki riwayat hipertensi
* Diabetes
* Faktor genetik.
*Gangguan pembuluh darah.

Cara Mencegah Preklamsia

Beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah atau menurunkan risiko preeklamsia pada ibu hamil adalah sebagai berikut:
 
▪️Melakukan pemeriksaan rutin selama kehamilan.
▪️Menjaga berat badan ideal / tidak obesitas sebelum dan selama kehamilan.
▪️Menjaga kadar gula darah tetap normal apabila menderita diabetes.
▪️Mengontrol tekanan darah tinggi.
▪️Mengkonsumsi kalsium.

Cara Mengobati Preeklamsia
 
Mengobati preeklamsia salah satunya dengan cara melahirkan bayi prematur atau kelahiran dini, namun tindakan ini hanya aman dilakukan apabila usia kehamilan sudah mencapai 37 minggu atau siap untuk dilahirkan.

Selain itu, penanganan untuk pasien preeklamsia pada ibu hamil adalah:

▪️Pemberian obat-obatan: Biasanya akan diberi obat penurun tekanan darah dan obat penambah hormon steroid untuk membantu proses pematangan paru pada bayi.

Baca Juga: Gelar Aksi Damai Tolak RUU Kesehatan, Ribuan Tenaga Kesehatan Turun ke Jalan di Jakarta

▪️Perawatan di rumah sakit: Perawatan ini diperlukan apabila gejala yang dialami cukup berat sehingga memerlukan pemantauan dokter sampai usia kehamilan aman.

▪️Perawatan setelah melahirkan: Yaitu melakukan rawat inap selama beberapa hari setelah melahirkan dan perlu mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter serta melakukan kontrol rutin selama 6 minggu setelah melahirkan.

Pada momen Peringatan Hari Preeklamsia Sedunia ini, Aceh Peduli ASI bersama dr.Nareswari ,Sp.OG mengajak kaum ibu dan support systemnya agar lebih awareness terhadap preeklamsia baik sebelum kehamilan maupun masa kehamilan. Semoga dengan adanya edukasi pada instagram live ini dapat memberi manfaat bagi kita semua.***
 

Editor: Cut Ricky Firsta Rijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah