PKA ke-8 Gagal Komunikasi dengan Pusat, Nasrul Zaman: Aceh Sudah Tidak Terlalu Penting!

- 8 November 2023, 18:39 WIB
Pengamat Kebijakan Publik Dr. Nazrul Zama/Istimewa
Pengamat Kebijakan Publik Dr. Nazrul Zama/Istimewa /

JURNALACEH.COM- Pengamat Kebijakan Publik Dr. Nasrul Zaman menilai, komunikasi pemerintah Aceh dengan pusat sangat lemah bahkan cenderung gagal di acara Pekan Kebudayaan Aceh (PKA) ke-8 yang sedang berlangsung hingga 12 November 2023.

Hal tersebut imbas dari pembukaan PKA ke-8  yang dibuka oleh Deputi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan, dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK, Didik Suhardi. Padahal sebelumnya, pembukaan PKA Aceh selalu mendapat perhatian dari Presiden atau Menteri.

"Dalam konteks itu (pembukaan PKA 8), Aceh itu sudah tidak terlalu penting lagi bagi pusat, sehingga tidak dianggap" ucap Nasrul kapada tim JurnalAceh.com melalui telpon seluler, Rabu 8 November 2023.

Baca Juga: Wow! 5 Anjungan PKA-8 Terunik Tahun 2023, Daerahmu Termasuk?

Akademisi ini juga menyayangkan komunikasi politik yang sangat lemah antara pemerintah Aceh dan pemerintah pusat. Meski Penjabat Gubernur Aceh sekarang adalah pilihan dari pusat (Kemendagri).

"Hal ini terjadi karena kemampuan pemerintah Aceh dalam membangun bargaining politik dengan pusat sangat lemah, dalam konteks pembukaan PKA 8 ACEH," sambungnya.

Meskipun demikian, Nasrul tidak menampik PKA 8 Aceh sebagai even besar telah berhasil mendatangkan orang banyak. Namun, dalam konteks kebudayaan, PKA 8 Aceh masih dianggap gagal dalam membangun kesadaran masyarakat Aceh dalam hal melestarikan kebudayaan Aceh.

Baca Juga: Top! 13 Kuliner Khas Aceh di PKA 8 2023: Lezat dan Menggugah Selera yang Wajib Kamu Coba

"Dari segi kehadiran pengunjung, itu sangat luar biasa dan harus kita apresiasi. Tapi dari segi subtansi kebudayaan itu sangat lemah, kebudayaan-kebudayaan yang dimunculkan pada PKA 8 tidak mampu menyadarkan masyarakat atau anak-anak muda Aceh dalam mengenal jati dirinya sebagai orang Aceh," ujarnya.

Nasrul juga menyampaikan bahwa perhelatan PKA 8 Aceh ini berhasil mendatangkan orang banyak, namun gagal menggugah kebudayaan orang banyak.***

Editor: Farhan Nurhadi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah