Dalam Semalam, Serangan Israel ke Gaza Tewaskan 24 Warga Palestina

- 11 Mei 2021, 15:59 WIB
Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Jerit Palestina berunjuk rasa di seberang kantor Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Jumat pekan lalu.ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Jerit Palestina berunjuk rasa di seberang kantor Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Jumat pekan lalu.ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan /Pengunjuk rasa yang tergabung dalam Jerit Palestina melakukan aksi di seberang kantor Kedubes Amerika Serikat, Jakarta, Jumat (7/5/2021). Dalam aksi untuk memperingati Hari Al Quds Internasional 2021 tersebut mereka mengecam berbagai tindakan Amerika dan Israel terhadap Palestina serta meminta pemerintah Indonesia mengambil langkah konkret dalam memperjuangkan kemerdekaan Palestina. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/hp../

Yerusalem telah lama menjadi pusat krisis Israel-Palestina, dengan situs-situs religiusnya dihormati oleh orang-orang Kristen, Yahudi, dan Muslim. Masjid al-Aqsa dibangun di atas sebuah kompleks yang merupakan situs tersuci dalam Yudaisme, yang dikenal oleh orang Yahudi sebagai Temple Mount.

Selama Ramadan, warga muslim Palestina mengeluh karena tentara Israel memberlakukan pembatasan ketat yang berlebihan untuk mencegah warga berkumpul pada malam-malam hari.

Kemarahan ini juga dipicu setelah pengadilan Israel menyidangkan kemungkinan otoritas Israel mengusir puluhan warga Palestina dari lingkungan mayoritas Arab di Yerusalem dan memberikan rumah mereka kepada warga Yahudi.

Baca Juga: Bupati Nganjuk Ditangkap KPK, Rp 647 juta Diamankan dari Brankas

Keputusan itu, yang rencananya diumumkan Senin, ditunda. Tetapi parade tahunan yang provokatif oleh ribuan nasionalis Israel di kota itu tetap berjalan. Hari Yerusalem adalah perayaan masuknya Israel ke seluruh kota, termasuk Kota Tua dan lingkungan Palestina, setelah mereka mengambil alih dari pasukan Yordania pada 1967.

“Militan (Palestina) telah melewati garis merah dan menyerang kami dengan rudal di pinggiran Yerusalem,” kata Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Senin malam, usai Israel meluncurkan roket pertama ke Gaza.

Dia mengatakan Israel akan menyikapi penyerangan itu dengan dengan kekuatan besar. Dia juga tidak menutup kemungkinan konflik kali ini akan berlangsung lama.

Pemimpin Hamas, Ismail Haniyeh, membalas ucapan itu dengan mengatakan serangan roket akan berlanjut sampai Israel menghentikan semua adegan terorisme dan agresi di Yerusalem dan Masjid al-Aqsa.***

Halaman:

Editor: Decky Rissakota


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah