Menurut Ketua IKAMAT, M. Akbar Angkasa, jumlah warga Aceh di Turki sebenarnya lebih banyak dari yang terdata saat ini.
Baca Juga: Gempa 6 Magnitudo Guncang Talaud Sulut, BMKG: Tak Berpotensi Tsunami
Tetapi sebagian dari mereka tidak kuliah secara formal melalui yayasan tertentu dan sedikit sulit terdeteksi karena tinggal di Turki selama setahun atau dua tahun, berbeda dengan mahasiswa yang kuliah di universitas formal.
Proses koordinasi antara mahasiswa Aceh di Turki dan Pemerintah Aceh baru saja dimulai dan belum ada koordinasi lanjutan.
Oleh karena itu, Haji Uma berharap dapat membantu proses koordinasi dengan Pemerintah Aceh terkait dukungan dan bantuan bagi mahasiswa Aceh yang terkena dampak.
Baca Juga: 5 Fakta Gempa Turki Paling Memprihatinkan, Penampakannya Seperti Permulaan Terjadi Kiamat
Mahasiswa Aceh juga berharap agar Aceh dan Pemerintah Indonesia ikut mengirimkan bantuan relawan dan tim Basarnas untuk membantu proses evakuasi korban.
"Kita meminta Pemerintah Aceh untuk segera mungkin mengkoordinasikan lebih lanjut terkait dukungan dan bantuan yang dapat disalurkan," harapnya. ***