Mahasiswa Aceh Paparkan Potensi Biodiversitas Aceh di Rusia

- 20 Mei 2024, 18:34 WIB
Mahasiswa Aceh sedang memaparkan Biodavista / Foto untuk JurnalAceh.com
Mahasiswa Aceh sedang memaparkan Biodavista / Foto untuk JurnalAceh.com /

JURNALACEH.COM - Mahasiswa Biologi asal Aceh, Mohammad Adzannie Bessania Raviq, memaparkan presentasi tentang Biodiversitas dan Konservasi di Aceh. Presentasi ini dipaparkan pada acara III International Scientific and Practical Conference of Foreign Students of Preparatory Departments of Universities “Discovering the World of Science” yang diselenggarakan oleh Universitas Federal Kazan, Russia, Sabtu, 18 Mei 2024.

Dalam konferensi yang diadakan dalam bahasa Russia ini, Adzannie mengatakan, selain kaya akan minyak dan gas alam, Aceh kaya akan biodiversitas dan sebagian besar merupakan flora dan fauna endemik. Hal ini tidak terlepas dari keberadaan Kawasan Ekosistem Leuser, yang menjadi kawasan hutan hujan tropis terbesar di Asia Tenggara dan dunia.

“Dengan memiliki luas hingga 2,6 juta hektar persegi, hutan Leuser di Aceh merupakan rumah bagi 380 spesies burung, 194 spesies reptil dan amfibi, 130 spesies mamalia, dan sekitar 10.000 spesies tumbuhan. Keberadaan Leuser juga dilindungi oleh UNESCO sejak tahun 2004 sebagai situs warisan dunia,” katanya.

Berkaitan dengan spesies endemik, lanjut Adzannie, Leuser merupakan satu-satunya hutan hujan tropis di dunia yang memiliki empat spesies kunci dalam satu ekosistem, yaitu Orangutan Sumatera (Pongo abelii), Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), Gajah Sumatera (Elephanus maximus sumatranus), dan Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis).

"Spesies kunci spesies yang berdampak besar terhadap lingkungan hingga dapat mempengaruhi ekosistem. Empat spesies ini hanya dapat ditemukan bersamaan di Aceh dan tidak ada di tempat lain,” ucapnya.

Saat ini, Kata Adzannie, Leuser dijadikan pusat penelitian. Di Aceh setidaknya terdapat tiga stasiun penelitian, yaitu Soraya, Ketambe, dan Suaq Balimbing. Banyak peneliti asing yang datang ke Aceh untuk meneliti berbagai biodiversitas tropis di Leuser, seperti perilaku fauna, identifikasi flora dan potensinya sebagai tanaman obat, serta berbagai mikroorganisme yang sangat sedikit diketahui.

Sebagai contoh, di Stasiun Suaq Balimbing, biasanya peneliti orangutan menghabiskan waktu paling sedikit satu tahun untuk meneliti perilaku orangutan disana. Saat itu, saya hanya menghabiskan waktu 10 hari disana, bersama tim peneliti rayap Jurusan Biologi FMIPA USK.

Di hadapan para juri yang merupakan pakar di bidang sains, ia juga menjelaskan kerjasama antara Aceh dan Russia. Pada bulan Mei 2023, Wali Nanggroe Aceh, Paduka Yang Mulia, Tgk Malik Mahmud Al Haytar telah menjajaki kerjasama di bidang ketahanan iklim dan energi.

Beliau juga memaparkan tentang potensi Aceh sebagai salah satu sumber cadangan karbon terbesar di dunia pada forum Climate Resilience: Russia-OIC Countries Dialogue, Russia Islamic World Kazan Forum 2023" dan "Russia-Indonesia: Prospects Economic Cooperation”.

Halaman:

Editor: Cut Ricky Firsta Rijaya


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah