Teks Pidato Maulid Nabi Muhammad SAW untuk Sekolah, Pesantren, Lucu, Singkat Penuh Makna

14 Oktober 2022, 11:36 WIB
Ilustrasi/Gus Jenggot saat menyampaikan ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 H/2022 M di Masjid Al-Wathon Makorem 084/BJ, Kamis, 13 Oktober 2022. /TNI AD

JURNALACEH.COM- Peringatan Maulid Nabi Muhamamd SAW selalu dilaksanakan oleh umat islam seluruh dunia pada 12 Rabiul Awal hingga akhir bulan tersebut.

Ada berbagai ragam acara yang dilakukan, mulai dari zikir bersama, Shalawat, membagikan makanan, acara perlombaan, hingga pidato di Sekolah, Pesantren tentang Maulid Nabi Muhammad SAW.

Pada kesempatan tersebut, anda yang memerlukan contoh teks pidato di Sekolah atau Pesantren, tepat sekali, contoh pidato tentang Maulid Nabi bisa anda dapatkan di akhir artikel ini.

Dengan menyampaikan pidato yang singkat, jelas dan lucu, tidak membuat para hadirin yang hadir tidak mudah mengantuk, bosan, jenuh atas apa yang disampaikan.

Baca Juga: Pidato Jenderal dan Ceramah Gus Jenggot di Maulid Muhammad SAW Korem 084/Bhaskara Jaya, Singkat dan Berisi

Dilansir dari kabarlumajang.pikiran-rakyat.com yang dikutip di Academia.edu ditulis oleh daurulang.

بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِيْم

Yang terhoramat kepada dewan juri sekalian yang semoga Allah SWT senantiasa memberikan perlindungan-Nya.

Yang terhormat kepada para panitia yang telah mengijinkan saya berdiri di sini.
Dan yang terhormat kepada para hadirin dan teman-teman saya yang saya cintai dan saya sayangi.

السَلامُ عَلَيْكُم وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُه

Kurang kompak! Sekali lagi!

السَلامُ عَلَيْكُم وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُه

إنَّ اللهَ يُحِبُّ الوِطْرَ

Sesungguhnya Allah itu ganjil dan menyukai yang ganjil. Maka dari itu sekali lagi.

Baca Juga: Contoh Pidato Pildacil Tentang Maulid Nabi Muhammad SAW, Cocok untuk Anak TK

السَلامُ عَلَيْكُم وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُه

الحَمدُ لِله, الحَمْدُ لِلهِ رَبِّ العَالِميْنَ وَ بِهِ نَسْتَعِيْنُ عَلَى اُمُورِ الدُنْيَا وَالدِّيْنِ وَ الصَّلاةُ وَ السَّلاَمُ عَلَى أَصْرَفِ الأَنْبِيَاءِ وَ المُرْسَلِيْنَ وَ عَلَى ألِهِ وَالصَّحْبِهِ أَجْمَعِيْنُ. أمَّا بَعْدُ.

Allah telah menitipkan cinta-Nya ketika Kita bagun pagi tadi. Ketika Kita membasuh muka dengan air wudhu dan Kita dapati bahwa Allah telah memberikan kesempatan kepada Kita satu hari lagi untuk kembali menghiasi catatan amal dan memaknai kehidupan Kita. Maka bersyukurlah dan berjanjilah bahwa kita akan membuat segalanya lebih baik hari ini.

Alhamdulillah

Sudahkah Kita bersyukur kepada-Nya walau sekali, Para hadirin?

Saya percaya hadirin sekalian sholeh dan sholehah. Kenapa Ssaya bicara seperti ini? Kenapa? Ada yang tahu? Jika ada yang tahu angkat kepalanya!

Baca Juga: Subsidi BBM Terus Membengkak, DPR Minta Perpres 191 tahun 2014 Direvisi

Karena ketika Saya naik ke panggung ini, saya terkesima dengan cahaya yang begitu terpancar dari muka hadirin yang begitu bersinar. Swiiingg… cahayanya sampai menyilaukan.

Subhanallah! Ternyata itu sorotan lampu dari atas.

Hadirin sekalian yang dirahmati Allah.

Sebagaimana kita tahu bahwa Nabi Muhammad SAW. dilahirkan di Kota Makkah, pada tanggal 12 Rabbiul Awwal, 571 Masehi pada tahun Fiil.

Kenapa disebut tahun Fiil? Karena pada saat itu, ketika Rasulullah SAW.

Dilahirkan oleh Ibunya, Aminah, ada rombongan tentara gajah yang ingin menghancurkan Mekkah, yang ingin memindahkan ka’bah ke Negeri mereka. Maka Allah SWT. Pun menghalangi mereka dengan dilemparkannya batu-batu ke bumi seperti hujan batu. Dari situlah disebut tahun gajah.

Baca Juga: Waspada! Hadits Palsu Tentang Maulid yang Sering Dipopulerkan, Tak Punya Sanad dan Rawinya

Ada seseorang bertanya:
“Ustadzah, kata ibu saya, ketika ibu saya melahirkan saya di rumah, dengan dibantu oleh dukun beranak, ada rombongan semut yang menyerang kue di atas meja. Nah, berarti saya dilahirkan pada tahun semut donk, ustadzah?”

Ya memang rombongan, tapi itu tidak ada kaitannya dengan mengganggu Agama Allah. Benar tidak apa benar?

Nabi Muhammad SAW. dilahirkan ke bumi tidak hanya ingin menikmati hidup di dunia saja.

Rasul Berbicara kepada istrinya:
“Wahai Khodijah istriku, saya di dunia ini Cuma pengen jalan-jalan aja, mengelilingi mekkah sampai ke madinah pake onta. Jangan lupa perbekalan buat makan siangnya. Nasi goreng kurma plus jus zam-zam saus kacang Arab”

Bukan seperti itu keinginan beliau ke bumi ini. Tetapi beliau membawa misi yang sangat agung. Misi yang dititipkan oleh Allah kepadanya.

Beliau dilahirkan atas rencana Allah SWT. untuk berdakwah kepada umat-Nya yang pada waktu itu masih di area kejahiliyahan. Beliau berkorban lahir dan batin tanpa mengharap imbalan. Beliau hanya ingin menggiring umatnya dari kegelapan menuju terang benderang.

Baca Juga: 5 Outfit Maulid Nabi Muhammad SAW Keren yang Cocok untuk ke Sekolah Hingga Pengajian

Pernahkah Kita memikirkan jika dulu Rasulullah SAW. tidak berdakwah, hanya diam dan membiarkan umatnya berkecimpung di dunia kebodohan, sehingga sampai pada saat sekarang ini kebodohan itu masih ditunaikan oleh Kita sendiri?

Minuman keras bahkan narkoba diasumsi secara terang-terangan, pembunuhan di mana-mana, bahkan aktivitas zina dilakukan secara bebas. Na’udzubillah.

Bagaimana jika hal itu terjadi?

Maka dari itu Kita manusia yang mempunyai akal pikiran, seyogyanga kita bersyukur karena Rasulullah SAW. telah merubah keadaan itu menjadi sekarang ini, walau banyak dari Kita masih melenceng dari jalan-Nya dan walau banyak dari Kita masih terkesima dengan kilaunya dunia.

Bertaubatlah! Allah masih senantiasa membuka pintu taubat-Nya. Semoga Kita termasuk dari golongan-Nya yang diridhoi, amin.

Rasulullah SAW. tidak pernah gentar ketika ancaman menderanya, beliau tidak pernah takut kepada siapapun yang mengancamnya. Beliau Pahlawan yang patut menjadi idola bagi kita semua.

Baca Juga: 10 Pantun Penutup Acara Maulid Nabi Muhammad SAW 1444 Hijriah

Bukan malah mengidolakan artis-artis hollywood yang tidak meninggalkan bekas sejarahnya untuk Agama Islam.

Maka dari itu, Kita sebagai umat Islam, umat yang telah digiring oleh Rasulullah dari kebodohan menuju kebenaran, wajib bagi Kita untuk berterimakasih kepadanya. Dengan bagaimana? Dengan mengikuti setiap sunnahnya, dengan mengikuti setiap kebiasaannya. Dengan begitu, Rasulullah akan mencintai Kita. Maka syafa’atnya pun akan Kita raih ketika hari akhirat tiba. Rasulullah pun pernah berkata: “ Barang siapa yang mencintai sunnahku maka dia termasuk golonganku.”

Mungkin cukup sekian ceramah dari saya, jika ada kekurangan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya dan jika ada kelebihan jangan dikembalikan, saya ikhlas.

وَ بِاللهِ تَوْفِقِ وَ الهِدَايَةِ وَالرِّضَى وَالعِنَايَةِ وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمُ وَ رَحْمَةُ اللهِ وَ بَرَكَاتُهُ.

***

Editor: Farhan Nurhadi

Tags

Terkini

Terpopuler