Rocky Gerung Kritik Pedas Bakal Cawapres Prabowo Subianto Gibran Rakabuming Raka

23 Oktober 2023, 21:40 WIB
Moment Rocky Gerung kritik pedas cawapres prabowo subianto Gibran Rakabuming Raka /@indonesialawyersclub

JURNALACEH.COM- Rocky Gerung adalah seorang pengamat politik sekaligus, aktivis serta akademisi, dan cendikiawan asal Indonesia, beliau berperan penting dalam perjalanan demokrasi di Indonesia lewat kritikan-kritikan pedasnya.

Kejeniusan dan kepintaran Rocky Gerung, sudah diakui dari berbagai kalangan terutama mahasiswa, Rocky merupakan tokoh pengamat politik yang mengkritik pejabat dan pemerintahan indonesia yang tak pernah takut.

Namun, beberapa hari yang lalu Rocky kembali mengkritik pedas bakal cawapres Probowo Subianto di Indonesia Lawyers Club (ILC), lantaran Gibran Rakabuming Raka menurutnya tidak layak dan belum memenuhi potensi sebagai cawapres.

Baca Juga: Ini Dia! 7 Rekomendasi Oleh-oleh Khas Padang yang Menjadi Incaran Wisatawan

Menurut Rocky, Gibran dipilih menjadi cawapres, karena secara instrumental di sodorkan oleh bapaknya Presiden Jokowi, dan menurut Rocky Gibran tidak mempunyai prestasi.

Ia juga menyebut, putra sulung Jokowi tersebut masih terbilang sangat muda, belum banyak pengalaman dan sangat minim akan pengetahuan untuk menghadapi persoalan-persoalan indonesia kedepannya.

Rocky Gerung juga mengatakan, Mahkamah Kontitusi (Mk) membuka “JALAN TOL” untuk dinasti, Rocky juga mengatak “Kemarin kita ingin menghidupkan kembali demokrasi, tapi dikuburkan secara sempurna oleh Presiden Jokowi itu”.

Baca Juga: 3 Tempat Nongkrong Recommended di Bandung dengan View Alam yang Indah, Salah Satunya Ada Live Music

Rocky Gerung Menyebut, langkah Gibran menjadi cawapres Prabowo, menandakan Jokowi mengubur demokrasi Indonesia, Rocky juga menyebut moral publik sedang diadu dengan kegelapan moral politik hari ini.

Menurutnya, “Mahkamah Kontitusi itu jadi kuburan Demokrasi apa kita sesali?,”

Baginya kondisi sudah terjadi dan sudah dalam kondisi pembusukan.

"Jangan kita sesali, karena itu memang mesti terjadi, itu pembusukan mesti terjadi supaya ada yang tumbuh baru, pohon raksasa mesti tumbang supaya dari akarnya masuk lagi sinar matahari, dan dia tumbuh, maka tangkaplah ini sebagai satu pesan sejarah yang tiba-tiba datang lebih cepat dari yang kita harapkan," terangnya.

Baca Juga: 3 Rekomendasi Tempat Wisata di Wonosobo yang Lagi Populer dan Kekinian Cocok Dikunjungi Bersama Keluarga

"Saya gembira bahwa saya prediksi dari dulu, yaitu pembusukan makin lama makin benar itu yang saya prediksi dari dulu, bahwa saling amputasi dikalangan elit, kalau itu terjadi, apakah saya menyesal? Tidak! justru saya inginkan bahwa pembusukan itu dipercepat,” tutupnya. ***

Update berita dan artikel menarik lainnya di Google News

Editor: Fachrulrazi

Tags

Terkini

Terpopuler