Berikut Ini Daftar Artis yang Mendukung Gerakan All Eyes on Papua, Ada Nama Luna Maya hingga Rachel Vennya

3 Juni 2024, 14:30 WIB
Gerakan All Eyes on Papua. /Media Sosial/

JURNALACEH.COM - Masyarakat Indonesia tengah ramai membagikan poster dukungan untuk Papua melalui fitur 'add yours' di Instagram. Poster bertuliskan 'All Eyes on Papua' memperlihatkan gambar AI pohon-pohon kering di lahan tandus.

Di antara pohon-pohon tersebut, terlihat masyarakat adat Papua. Poster ini dibagikan karena hak-hak rakyat Papua Tengah direnggut paksa oleh penguasa, sehingga warganet diminta ikut bersuara.

Gerakan ini juga diikuti sejumlah selebriti dan selebgram, termasuk Luna Maya, Rachel Vennya, Syifa Hadju, Kartika Putri, Audi Marissa, Ayushita, Keanuagl, dan banyak lagi.

Poster tersebut juga memuat tuntutan mereka: "Hutan di Papua, tepatnya di Boven Digoel, yang luasnya 36 ribu hektar lebih dari separuh luas Jakarta, akan dijadikan perkebunan sawit oleh PT Indo Asiana Lestari.

Pada 27 Mei 2024, masyarakat adat suku Awyu di Boven Digoel, Papua Selatan, dan suku Moi di Sorong, Papua Barat Daya, berdemo di depan

Mahkamah Agung menolak pembabatan hutan ini. Hutan ini merupakan hutan adat tempat mereka hidup turun-temurun, serta sumber penghidupan, pangan, budaya, dan air. Jika hutan ini diubah menjadi perkebunan sawit, semua ini akan hilang.

Proyek perkebunan sawit ini juga berpotensi menghasilkan emisi 25 juta ton CO2, setara dengan 5% dari tingkat emisi karbon tahun 2030. Dampaknya tidak hanya dirasakan warga Papua, tetapi juga seluruh dunia.

Maka dari itu, mari bantu menyuarakan hak-hak warga Papua dan dukung perjuangan suku Awyu dalam mempertahankan hutan adat mereka.

Selain membagikan poster di Instagram Story, para selebriti dan selebgram juga menyebarkan link donasi untuk mendukung gerakan All Eyes on Papua.

Apa yang Terjadi di Papua?

Dikutip dari PikiranRakyat.com, Gerakan All Eyes on Papua berkaitan dengan permintaan masyarakat adat Awyu dan Moi agar hutannya diselamatkan dari pembukaan perkebunan sawit.

Hutan Awyu telah dikonversi menjadi perkebunan sawit terbesar di Indonesia melalui Proyek Tanah Merah, yang dioperasikan oleh tujuh perusahaan: PT MJR, PT KCP, PT GKM, PT ESK, PT TKU, PT MSM, dan PT NUM.

Selain itu, pemerintah provinsi memberikan izin kelayakan lingkungan hidup kepada PT IAL untuk area seluas 36.094 hektar, yang sebagian berada di hutan adat marga Moro, bagian dari suku Awyu. Izin lingkungan tersebut digugat oleh Hendrikus Woro dan kini sedang diproses di MA.

Atas pembukaan perkebunan sawit di Papua, suku Awyu dari Boven Digoel dan suku Moi di Sorong menggelar aksi damai di depan Gedung MA pada Senin, 27 Mei 2024.

Mereka mengenakan pakaian khas suku masing-masing, menggelar ritual adat, dan berdoa, meminta agar MA membatalkan izin perusahaan sawit yang mereka lawan.***

Editor: Cut Ricky Firsta Rijaya

Tags

Terkini

Terpopuler