1,4 Juta Warga Mudik, Tiga Daerah Jadi Episentrum Penyebaran Covid-19

- 16 Juni 2021, 14:34 WIB
Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo. /Dokumentasi Humas Polri/

JURNAL ACEH-Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan dari sembilan Polda prioritas di 757 titik yang melakukan kegiatan penyekatan arus mudik dan balik, sebanyak 497.465 kendaraan diperiksa dan 461.626 kendaraan di antaranya dipaksa untuk berbalik arah.

“Rapid Test Antigen secara random sebanyak 32.017 pemudik dengan hasil 31.900 negatif dan 4.327 positif terhadap pemudik yang positif dilakukan perawatan di RS rujukan daerah setempat,” kata Sigit dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan komisi III DPR.

Dalam paparannya, Sigit bicara soal kegiatan Operasi Ketupat 2021 yang dilakukan jajarannya. Dalam Operasi Ketupat 2021, Polri bersama stakeholders yang lainnya melakukan upaya penyekatan arus mudik dan balik.

Baca Juga: Tiga Varian baru Covid-19 ditemukan di DKI Jakarta. Simak Penjelasannya !

Polisi juga menindak 835 travel gelap dan menyita kendaraan mereka karena melakukan pelanggaran. Meskipun sudah dilakukan upaya penyekatan, Sigit menyebut masih ada sekitar 1,4 juta masyarakat yang melakukan mudik baik jalur darat, laut dan udara. Hal ini yang membuat tiga daerah menjadi episentrum penyebaran COVID-19.

“Pada akhirnya hanya 1.472.304 orang atau 1,1 persen masyarakat yang melaksanakan mudik baik melalui jalur darat, udara dan laut. Dengan pembatasan yang dilakukan oleh Polri, Satgas COVID-19, dan stakeholder terkait, namun tetap terjadi episentrum penyebaran COVID-19 di beberapa kabupaten yaitu Kudus, Bangkalan, dan DKI Jakarta,” kata Sigit.

Sigit menjelaskan episentrum di wilayah Bangkalan, Madura, diawali oleh adanya kegiatan halal bihalal. Akibatnya beberapa orang positif dan 7 orang meninggal dunia termasuk di antaranya tenaga medis. Kasus harian kini mencapai 392 kasus meningkat 68 persen dibandingkan angka sebelumnya 50 kasus, sehingga tingkat BOR atau keterpakaian tempat tidur 61 persen.

Baca Juga: Angka Penyebaran Covid-19 di Banda Aceh Melonjak, Museum Tsunami Ditutup

Sedangkan di wilayah Kudus, Sigit mengatakan ada kenaikan tingkat keterpakaian tempat tidur di rumah sakit. Awalnya terjadi di enam yang terpapar COVID-19, kemudian naik ke 45 desa, dan saat ini menjadi 60 desa yang mengakibatkan 181 orang positif. Sehingga menyebabkan kenaikan tingkat keterpakaian tempat tidur sebesar 96 persen.

Halaman:

Editor: Fauji Yudha


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah